MANTRA SUKABUMI - Seorang petugas kesehatan mengatakan pada Kamis 20 Agustus bahwa infeksi COVID-19 telah menyebar secara nasional dari sebuah gereja di ibu kota Korea Selatan.
Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 288 kasus baru pada tengah malam pada hari Rabu.
Dalam seminggu peningkatan tiga digit setiap hari, tetapi ada secercah harapan bahwa tidak ada lonjakan dari penghitungan hari sebelumnya sebesar 297.
Baca Juga: Mantan Pengacara FBI Mengaku Bersalah Atas Rekayasa Email dalam Penyelidikan Rusia di Kampanye Trump
Baca Juga: Viral! Peti Mati Dijadikan Sebagai Peringatan Bahaya Covid-19 di Jakarta
Wabah terbaru telah didorong oleh ratusan kasus di sebuah gereja yang dijalankan oleh seorang pengkhotbah konservatif radikal yang pengikutnya juga menghadiri protes anti-pemerintah di pusat kota Seoul dalam beberapa pekan terakhir, menyebarkan infeksi di sana juga.
"Alasan kami menangani situasi baru-baru ini dengan serius adalah karena penularan ini, yang mulai menyebar di sekitar fasilitas keagamaan tertentu, muncul secara nasional melalui aksi unjuk rasa tertentu," kata Kim Gang-lip sebagai Wakil Menteri Kesehatan.
Pihak berwenang telah menguji 3.263 anggota jemaah, 630 di antaranya dinyatakan positif, ratusan lebih anggota gereja sedang dilacak untuk pengujian.
53 infeksi lainnya, termasuk 33 dari gereja, telah dikaitkan dengan unjuk rasa anti-pemerintah di Seoul yang menarik ribuan orang.
Kasus positif dari aksi unjuk rasa termasuk orang-orang dari sembilan kota dan provinsi berbeda di seluruh negeri. Kim tidak mengidentifikasi tempat-tempat itu tetapi mengatakan 114 fasilitas, termasuk tempat kerja orang yang terinfeksi.