Hubungan Turki dan Yunani Kian Memanas, Tanda Genderang Perang Akan Dimulai

- 22 Agustus 2020, 12:45 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato di hadapan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang berkuasa untuk salam Qurban Bayram melalui tautan video di Ankara, Turki, 1 Agustus 2020. (AA Foto)
Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato di hadapan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang berkuasa untuk salam Qurban Bayram melalui tautan video di Ankara, Turki, 1 Agustus 2020. (AA Foto) /

MANTRA SUKABUMI - Hubungan Turki dan Yunani semakin memanas terkait museum lintas agama yang diganti kedudukannya menjadi masjid.

Hubungan kedua negara itu memanas dalam beberapa bulan terakhir, dan ketegangan semakin meningkat karena Hagia Sophia.

Sehari setelah dilaksanakan salat di Hagia Sophia tersebut untuk pertama kalinya dalam 90 tahun. Turki dan Yunani saling mengecam atas kontroversi Hagia Sophia Istanbul menjadi masjid.

Baca Juga: Selain Hagia Sophia, Turki Juga Ubah Gereja Chora Jadi Masjid

Sebelumnya sekutu NATO Ankara dan Athena memang tidak baik. Seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari laman Al-Jazeera pada Sabtu, 22 Agustus 2020, Turki dan Yunani memanas setelah Hagia Sophia dan kekayaan Mediterania timur.

"Kami melihat bahwa target negara-negara yang telah membuat begitu banyak keributan dalam beberapa hari terakhir bukanlah Hagia Sophia atau Mediterania timur," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

"mereka adalah kehadiran bangsa Turki dan Muslim di wilayah ini." lanjutnya.

Dia juga mengutuk pernyataan permusuhan oleh pemerintah Yunani dan anggota Parlemen dan pembakaran bendera Turki di kota Thessaloniki, Yunani.

Baca Juga: Turki Kecam Yunani, Terkait Pembukaan Kembali Museum Chora Menjadi Masjid

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x