Network
MANTRA SUKABUMI - Keputusan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dilaporkan untuk mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada adik perempuannya Kim Yo jong dan para pembantu utama lainnya harus dilihat sebagai unjuk rasa percaya diri, menegaskan cengkeraman pemimpin tersebut pada negara, bukan sebagai tanda bahwa dia memiliki masalah kesehatan atau telah memilih saudara perempuannya sebagai penggantinya, kata para ahli di sini, Jumat.
Badan Intelijen Nasional pada hari Kamis mengatakan kepada anggota parlemen dalam pertemuan tertutup bahwa Kim Jong-un tampaknya telah mengalihkan sebagian dari tanggung jawabnya kepada orang lain, menempatkan Kim Yo-jong, wakil direktur pertama Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa, yang bertanggung jawab atas kebijakan terhadap Korea Selatan dan AS.
Pak Pong-ju, wakil ketua Komisi Urusan Negara, dan perdana menteri baru, Kim Tok-hun, mengawasi kebijakan ekonomi.
Baca Juga: Trump Tuduh FDA Sengaja Memperlambat Pengembangan Vaksin Covid-19
Choe Pu-il, yang menangani urusan militer untuk Komite Sentral partai, dan Ri Pyong-chol, wakil ketua Komisi Militer Pusat partai dan orang yang memimpin pengembangan rudal dan senjata nuklir Korea Utara, telah dipercayai menangani urusan militer.
Agensi tersebut, menyangkal bahwa sang pemimpin memiliki masalah kesehatan yang serius, menambahkan bahwa langkah tersebut dimaksudkan untuk mengurangi tingkat stres Kim dan memungkinkan dia untuk menyangkal kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan di masa depan.
Jeong Se-hyun, mantan menteri unifikasi dan wakil ketua eksekutif Dewan Penasihat Unifikasi Nasional kepresidenan saat ini, mengatakan langkah Kim Jong-un adalah ekspresi kepercayaan dirinya serta perubahan dalam cara dia memerintah rezim.
Baca Juga: China Sudah Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Sel Serangga pada Monyet
"Masalah kesehatan adalah interpretasi media, dan sejauh yang NIS tentukan, Kim tidak memiliki masalah kesehatan," kata Jeong saat wawancara dengan penyiar lokal KBS pada hari Jumat. “Itu adalah ekspresi kepercayaan Kim Jong-un.
