Mengerikan Jika China Kuasai Laut China Selatan, Rudalnya Bisa Hancurkan Indonesia dan Asia Tenggara

- 24 Agustus 2020, 06:50 WIB
China menambah jumlah kapal perang untuk ikut bergabung dalam latihan perang di Laut China Selatan.
China menambah jumlah kapal perang untuk ikut bergabung dalam latihan perang di Laut China Selatan. /


MANTRA SUKABUMI - Ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan dua negara adidaya yakni China dan Amerika Serikat semakin memanas. Terlebih setelah kembalinya kapal perang Induk milik AS ke wilayah Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo beberapa waktu menyebut klaim Beijing terhadap kepemilikan 90 persen wilayah perairan Laut China Selatan merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum.

Pompeo menyebut jika klaim tersebut melanggar keputusan Mahkamah Arbitrase yang didasari pada Konversi Laut (UNCLOS) 1982. Di mana, Republik Rakyat Tiongkok juga merupakan salah satu anggotanya.

Baca Juga: Semakin Menegangkan, China Kirim Pasukan Lengkap ke Laut China Selatan, Perang Segera Terjadi?

Baca Juga: Gawat, Hubungan AS dan China Semakin Panas, Kapal Induk AS Kembali Sambangi Laut China Selatan

Dilansir dari Forbes, klaim China terhadap Laut China Selatan selain dinilai ingin menguasai kekayaan sumber daya alam di wilayah ini, juga ingin memproyeksikan kekuatan militernya di negara-negara Asia Tenggara.

Hal itu terlihat setelah sebuah wadah pemikir AS mengumpulkan peta interaktif tentang bagaimana pangkalan udara, rudal dan radar milik China di Laut China Selatan, memungkinkannya untuk memproyeksikan kekuatan militer mereka hingga ke Singapura, Vietnam dan Indonesia.

Peta tersebut disusun oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional dan menggambarkan jangkauan senjata dan radar China, yang ditempatkan China di berbagai pulau kecil dan terumbu karang di Laut China Selatan.

Sebagai contoh, Pesawat Pembom H-6 China, yang berada di Pulau Woody, berjarak sekitar 400 mil dari Hong Kong, dapat menyerang target yang sangat jauh di timur Filipina dan selatan Singapura, termasuk rute perdagangan internasional Selat Malaka hingga Jakarta.

Baca Juga: China-Militer AS Lakukan Pembicaraan Genting Untuk Hindari Konflik Laut China Selatan dan Taiwan

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x