Meski Dikecam Palestina Atas Kesepakatan, Delegasi Israel dan Pembantu Trump Akan Kunjungi UEA

- 26 Agustus 2020, 12:09 WIB
Pembicaraan tersebut akan fokus pada cara-cara untuk mempromosikan kerjasama Israel-UEA di beberapa sektor [File: Reuters]
Pembicaraan tersebut akan fokus pada cara-cara untuk mempromosikan kerjasama Israel-UEA di beberapa sektor [File: Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Pejabat tinggi AS akan mengawal delegasi Israel ke Uni Emirat Arab pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dalam penerbangan komersial pertama antara kedua negara di Timur Tengah.

Pertemuan tingkat tinggi juga akan menjadi yang pertama antara ketiga pihak sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 13 Agustus kesepakatan yang ditengahi Washington tentang normalisasi hubungan antara Israel dan UEA.

Kesepakatan UEA-Israel, yang masih menunggu negosiasi mengenai perincian seperti pembukaan kedutaan besar, hubungan perdagangan dan perjalanan sebelum ditandatangani secara resmi, dikecam oleh Palestina sebagai "pengkhianatan" terbaru dari perjuangan mereka oleh negara Arab.

Baca Juga: Australia Alami Rekor Kematian Terbanyak kedua Akibat Corona, Pemerintah Akan Perpanjang Penguncian

Dalam sebuah pernyataan video pada hari Selasa, Netanyahu mengatakan penasihat senior Gedung Putih dan menantu Trump Jared Kushner, Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, utusan Timur Tengah AS Avi Berkowitz dan pejabat AS lainnya akan melakukan perjalanan bersama ke UEA dengan seorang warga Israel, delegasi yang dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat.

Pejabat AS dan Israel akan terbang dengan pesawat Israel langsung dari Tel Aviv ke Abu Dhabi. Pembicaraan akan fokus pada cara untuk mempromosikan kerja sama Israel-UEA di sektor-sektor seperti penerbangan dan pariwisata, perdagangan, keuangan, kesehatan, energi dan keamanan, kata Netanyahu.

"Ini adalah perjanjian bersejarah. Ini akan membawa mesin pertumbuhan, Saya berharap negara lain di kawasan kita akan bergabung dalam lingkaran perdamaian."

Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Korsel Perintahkan Dokter yang Mogok Untuk Kembali Bekerja

Kantor berita WAM UEA dan situs berita Israel Ynet melaporkan sebelumnya pada hari Selasa bahwa menteri pertahanan kedua Negara, Mohammed bin Ahmad Al Bawardi dan Benny Gantz, berbicara di telepon untuk pertama kalinya secara terbuka.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x