Kasus Corona Terus Meningkat, Myanmar Perluas Penguncian Rakhine

- 26 Agustus 2020, 16:21 WIB
ilustrasi Coronavirus
ilustrasi Coronavirus /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Myanmar memperluas penguncian di negara bagian Rakhine yang dilanda konflik untuk mencakup empat kota lagi pada Rabu, 26 Agustus, menghentikan pergerakan sekitar 1 juta orang karena jumlah kasus virus corona terus meningkat.

70 infeksi baru dikonfirmasi di seluruh Myanmar dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 574 orang.

Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA bahwa Rakhine adalah salah satu negara bagian termiskin di negara ini, dengan fasilitas perawatan kesehatan di bawah standar dan kurangnya akses ke pendidikan di beberapa daerah terpencil. Ini juga rumah bagi sekitar 130.000 Muslim Rohingya yang mengungsi akibat konflik dan terkurung di kamp-kamp di bawah apa yang disebut Amnesty International sebagai kondisi "apartheid".

Baca Juga: Peneliti Jepang: Ozon Efektif Bisa Netralkan dan Dapat Membunuh Virus Corona

150.000 pengungsi etnis Rakhine lainnya tersebar di seluruh negara bagian setelah melarikan diri dari bentrokan antara militer Myanmar dan pemberontak etnis Rakhine.

Ibu kota negara bagian Sittwe telah dikunci dan jam malam sejak akhir pekan, dan pada Rabu perintah itu diperpanjang ke empat kota di tempat lain, Kyaukphyu, An, Taungup dan Thandwe. "Orang-orang dari empat kota kecil tersebut, hanya boleh tinggal di rumah mereka," kata perintah yang diterbitkan di surat kabar milik pemerintah, Global New Light of Myanmar, menambahkan bahwa hanya kendaraan resmi yang diizinkan untuk menyediakan transportasi.

Pengecualian termasuk pegawai negeri dan pekerja pabrik, dan hanya satu anggota dari setiap rumah tangga yang boleh keluar untuk berbelanja kebutuhan pokok.

Baca Juga: Fantastis, 5 Sepeda Motor Klasik Termahal di Dunia, Salah Satunya Dibandrol Harga Rp8,2 Miliar

Lonjakan tajam dalam kasus virus korona terjadi ketika negara itu bersiap untuk pemilihan, meningkatkan kekhawatiran bahwa tanggal pemungutan suara 8 November dapat terpengaruh.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah