Ditengah Pembatasan Virus Corona, Peringatan Asyura di Karbala Irak Tidak Seperti Biasanya

- 31 Agustus 2020, 16:21 WIB
Muslim Syiah berkumpul untuk memperingati kemartiran cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, di kota Najaf, Irak. AFP
Muslim Syiah berkumpul untuk memperingati kemartiran cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, di kota Najaf, Irak. AFP /

MANTRA SUKABUMI - Biasanya, jutaan orang dari seluruh dunia berduyun-duyun ke kuil berkubah emas di Karbala, Irak, untuk menandai Asyura.

Ribuan peziarah yang mengenakan sarung tangan dan masker wajah membanjiri kota Karbala di Irak pada hari Minggu untuk memperingati Asyura disalah satu pertemuan muslim terbesar sejak pandemi corona dimulai.

Asyura, hari ke 10 bulan Muslim Muharram, memperingati pembunuhan cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 Masehi.

Baca Juga: Seniman Pribumi Kanada Merancang Masker Virus Corona yang Dianggap Bisa Menekan Penyebaran Covid-19

Baca Juga: Usai Kemarahan Publik Mencuat, Thailand Tunda Kesepakatan Beli Kapal Selam China 724 Juta Dolar US

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.com, biasanya, jutaan muslim Syiah dari seluruh dunia berduyun-duyun ke kuil berkubah emas tempat jenazah Hussein dimakamkan, untuk berdoa dan menangis, bahu membahu.

Tetapi dengan jumlah virus corona yang melonjak di seluruh dunia, peringatan tahun ini menjadi tenang. Ada lebih sedikit peziarah tahun ini karena pihak berwenang di Irak, negara-negara mayoritas Syiah lainnya, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak orang-orang untuk menandai liburan di rumah.

Negara tetangga Iran, yang biasanya mengirim puluhan ribu ke Karbala, adalah negara Timur Tengah yang paling terpukul dengan lebih dari 21.000 kematian akibat virus corona.

Baca Juga: Beijing Ancam Pejabat Ceko Atas Kunjungannya ke Taiwan, Karena Dianggap Langgar Prinsip Satu China

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x