MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini jagat media sosial kembali dihebohkan dengan pemberitaan Timor Leste yang ingin kembali ke Indonesia.
Berita tersebut berisi tentang kunjungan Presiden Jokowi ke Timor Leste. Dalam berita itu Perdana Menteri Xanana Gusmao mengatakan jika sebaiknya negara Timor Leste bergabung kembali dengan Indonesia karena hal itu bisa mensejahterakan negara tersebut.
Isu tersebut bahkan mengundang perhatian salah satu politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Komunitas dan Pelaku Ekonomi Kreatif Dapat Bantuan Pemerintah Rp500 juta Begini Caranya
Dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3, ia mendukung secara terang-terangan bergabungnya Timor Leste dengan Indonesia.
Menurutnya, Timor Leste tidak memiliki tanah yang begitu subur sehingga sangat kesulitan umtuk memenuhi kehidupan rakyatnya.
"Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering. Inilah akibat dari nasionalisme sempit yang tak melihat realita akhirnya kesulitan," tulisnya.
Baca Juga: China Produksi Vaksin Covid-19 untuk 200 Ribu Pekerja Huawei dan Juga Militer
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kominfo.go.id, bahwa informasi sebuah berita online yang mengabarkan mengenai Timor Leste yang akan bergabung lagi dengan Indonesia tersebut tidak benar.
Menurut laman tersebut, setelah ditelusuri oleh pihaknya bahwa portal berita online yang mengangkat kabar tersebut bukanlah media yang kredibel dan tidak terdaftar di Dewan Pers.
Bahkan foto yang terdapat pada berita tersebut merupakan foto yang diambil dari media online Antara untuk berita berjudul Kunjungan PM Timor Leste
Baca Juga: Syarat Resmi Untuk Mendapatkan PKH BLT dari Pemerintah, Berikut Tata Caranya
Mengenai isu tersebut pihak Pemerintah Timor Leste melalui Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste saat itu, Constancio Pinto mengklarifikasi, ia menyatakan bahwa tidak ada pernyataan Timor Leste ingin bergabung kembali dengan Indonesia.
Ia menjelaskan yang sebenarnya terjadi adalah Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Timor Leste Maria De Araujo. Sehingga saat kunjungan itu, bukan Xanana Gusmao yang menjadi perdana menteri. Sebab jabatan Xanana sebagai PM telah berakhir pada 2015.**