MANTRA SUKABUMI - India dan China saling menyalahkan atas meningkatnya ketegangan atas sengketa perbatasan Himalaya pada Sabtu, 5 September menyusul pertemuan tingkat tertinggi mereka sejak bentrokan mematikan pada Juni.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dan mitranya dari China Jenderal Wei Fenghe merilis pernyataan saingan yang menuduh satu sama lain mengobarkan pertikaian setelah pembicaraan Jumat malam di sela-sela pertemuan internasional di Moskow, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.
Singh mengatakan bahwa mereka telah melakukan diskusi "jujur" tentang perselisihan itu dan hubungan yang tegang antara dua negara terpadat di dunia itu.
Baca Juga: Ular Naga, Mitologi dari Mulai Negara di Dunia Hingga Alam Ghaib
Pasukan mereka telah mengalami sejumlah bentrokan sejak bentrokan di wilayah Ladakh pada 15 Juni di mana 20 tentara India tewas . China juga mengakui korban yang menderita tetapi tidak memberikan angka.
Kedua belah pihak sejak itu telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah terpencil yang tidak bersahabat yang berada di ketinggian lebih dari 4.000m itu.
Singh "menekankan bahwa tindakan tentara China, termasuk mengumpulkan sejumlah besar tentara, perilaku agresif mereka dan upaya untuk secara sepihak mengubah status quo adalah pelanggaran" atas kesepakatan antara tetangga, kata sebuah pernyataan India.
Baca Juga: Mengerikan,Ada 5 Pantai di Dunia yang Memiliki Ombak Berbahaya, Salah Satunya Mampu Hancurkan Karang
India ingin menyelesaikan perselisihan melalui pembicaraan "tetapi pada saat yang sama juga harus ada keraguan tentang tekad kami untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorial India".