Larangan Ekspor China Diperluas, Timbulkan Tantangan Baru Bagi Industri Teknologi Global

- 11 September 2020, 13:40 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok.*
ILUSTRASI bendera Tiongkok.* /PIXABAY//PIXABAY

 

MANTRA SUKABUMI - Para ahli hukum menyatakan bahwa Penambahan daftar terbaru mengenai ekspor teknologi yang dilarang China dapat mengganggu berbagai industri dan meningkatkan kemungkinan bahwa beberapa teknologi global mungkin harus memisahkan operasi mereka di China.

Daftar teknologi baru yang dilarang ekspornya yang diumumkan pada 28 Agustus, datang sebagai kejutan yang tidak diinginkan untuk industri yang sudah bergulat dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

Langkah itu awalnya dilihat sebagai cara untuk memberi Beijing suara dalam setiap penjualan aplikasi video TikTok, tetapi penasihat perusahaan China dan asing mengatakan potensi konsekuensi melangkah lebih jauh.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 Cair, Cek Penerima Mudah Kok, Cukup Lewat SMS dan WhatsApp

"Aturan itu mengejutkan banyak orang di pasar, dan ada banyak ketegangan di bidang teknologi saat ini," kata Alex Roberts, penasihat perusahaan di kantor firma hukum Linklaters di Shanghai, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Selain algoritme rekomendasi seperti yang digunakan TikTok milik ByteDance, daftar baru "ekspor yang dibatasi sebagian" mencakup teknologi drone dan keamanan siber, perangkat lunak pengenalan suara, dan perangkat lunak pemindaian tulisan tangan.

"Revisi juga dapat memengaruhi perkumpulan perusahaan multi-nasional yang melakukan penelitian dan pengembangan di China," tambah Nicolas Bahmanyar, konsultan senior keamanan siber di firma hukum LEAF di Beijing.

Baca Juga: Inggris Berhasil Sadap Perintah dari Kim Jong-Un, ada Upaya Sabotase Indonesia dan Australia

"Sangat mungkin bahwa perusahaan dengan pusat R&D di China akan menghadapi pilihan, tetap mempertahankan pusat R&D mereka di China, hanya untuk China, atau meninggalkan China sehingga mereka dapat menggunakan teknologi yang mereka kembangkan di mana pun di dunia," katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah