Larangan Ekspor China Diperluas, Timbulkan Tantangan Baru Bagi Industri Teknologi Global

- 11 September 2020, 13:40 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok.*
ILUSTRASI bendera Tiongkok.* /PIXABAY//PIXABAY

Kementerian Perdagangan dengan cepat menanggapi spekulasi bahwa aturan baru tersebut ditujukan terutama untuk TikTok, dengan mengatakan bahwa aturan tersebut tidak ditargetkan pada satu perusahaan.

Pengacara yang mengamati perubahan tersebut dengan cermat mengatakan bahwa cakupannya yang luas berarti mereka dapat menjangkau berbagai perusahaan di berbagai sektor bisnis.

Baca Juga: Link Live Streaming, Pertandingan Timnas Indonesia U-19 vs Arab Saudi U-19, di Net Tv dan Mola TV

Mereka dapat mengubah pemikiran perusahaan seperti Microsoft, produsen drone konsumen SZ DJI Technology Co Ltd, layanan streaming video Zoom Video Communications, dan Tencent Holdings, yang mengekspor game ke seluruh dunia dan memiliki bisnis layanan cloud luar negeri yang berkembang pesat.

Sumber Tencent, yang memiliki banyak anak perusahaan di luar negeri dan perusahaan investasi, mengatakan perusahaan sedang menunggu klarifikasi tentang apa arti aturan untuk berbagi teknologi dengan unit-unit ini.

"Secara umum, hal itu akan berdampak pada bisnis luar negeri perusahaan China, terutama yang melibatkan mereka yang menyediakan layanan lintas batas," kata Raymond Wang, mitra pengelola di firma hukum Beijing Anli Partners.

Baca Juga: Siap-siap Terima Hukuman Mati Jika Dana BOS Diselewengkan

Zoom, misalnya, mempekerjakan sekitar 500 orang di China sebagai insinyur yang mengerjakan pengembangan produk, menurut prospektusnya.

Microsoft menampung Microsoft Research Asia di Beijing, yang telah menjadi cikal bakal sejumlah kemajuan dalam AI.

Zoom dan DJI menolak berkomentar. Microsoft dan Tencent tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah