Khawatir Buat China Terlihat Lemah, Pejabat China Tolak Jual TikTok ke Bisnis AS

- 13 September 2020, 14:10 WIB
Logo aplikasi Tiktok dan bendera Amerika Serikat.
Logo aplikasi Tiktok dan bendera Amerika Serikat. /REUTERS/Florence L


MANTRA SUKABUMI - Mendekati batas waktu 15 September, yaitu ketika perintah eksekutif Administrasi Trump seharusnya melarang TikTok di AS karena masalah keamanan yang belum terbukti yang diungkapkan oleh Pemerintah AS.

ByteDance, perusahaan induk TikTok di China, memiliki waktu sampai saat itu untuk menjual bisnis TikTok AS ke perusahaan Amerika. Baik Oracle dan Microsoft telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi bisnis tersebut.

Menurut laporan eksklusif dari Reuters, orang China percaya bahwa menjual TikTok AS ke perusahaan Amerika di tengah tindakan paksa dari Gedung Putih dan akan membuat China tampak lemah. Ini, menurut sumber anonim.

Baca Juga: Viral, TikTok Gugat Admin Trump atas Larangan Aplikasi di Amerika serikat

Baca Juga: Mundur Lagi, Ini Jadwal Transfer BLT Rp 600 Ribu Tahap 3 Bank BCA dan Bank Swasta Lain

Ketika ditanya tentang cobaan berat dalam sebuah briefing, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa AS smenyalahgunakan konsep keamanan nasional untuk menindas perusahaan asing.

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari GSM Arena, sejak dimulainya perintah eksekutif pertama terhadap TikTok, Instagram telah meluncurkan kucing tiruan TikTok yang disebut Reels, Oracle dan Microsoft sama-sama menunjukkan minat untuk membeli operasi TikTok di AS, dan CEO TikTok mengundurkan diri menyusul reaksi keras dari Presiden Trump.

Masalah privasi TikTok telah diungkapkan oleh banyak pejabat AS dengan kekhawatiran bahwa data pengguna mungkin dibagikan dengan Beijing.

TikTok sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak dan tidak akan memenuhi permintaan apa pun untuk membagikan data pengguna dengan Beijing.

Daftar properti dan teknologi yang digunakan TikTok telah direvisi oleh pemerintah China, yang setiap itemnya perlu disetujui sebelum "diekspor" ke perusahaan AS.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: GSM Arena


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x