Negara-negara Eropa Berlakukan Langkah-langkah Baru ketika Corona Melonjak

- 14 September 2020, 10:00 WIB
ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* //Pixabay

Di Timur Tengah, 90 penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan dinyatakan positif mengidap virus corona baru, kata juru bicara pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Minggu.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Kasus Covid-19 Akhir Desember Bisa Capai 500 Ribu Jika Tak Lakukan Ini

Kasus-kasus yang dikonfirmasi dipindahkan ke fasilitas khusus UNIFIL yang dilengkapi untuk menangani kasus COVID-19, kata juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan 88 dari mereka yang terinfeksi berasal dari kontingen yang sama, tetapi dia tidak menyebutkan kewarganegaraan dari 90 penjaga perdamaian.

"Kami telah melakukan pelacakan kontak yang kuat, dan menerapkan pengujian dan isolasi menyeluruh" untuk mencegah wabah yang lebih besar, katanya.

Sekitar 45 negara menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian ke UNIFIL, yang didirikan pada 1978 untuk berpatroli di perbatasan antara Lebanon dan Israel, yang secara teknis sedang berperang.

Tenenti mengatakan operasi UNIFIL di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel tidak terpengaruh oleh kasus virus baru.
Protes penguncian 'agresif'

Baca Juga: Cek Saldo Sekarang Juga, BLT Rp 1,2 Juta Tahap 3 Ditransfer Hari Ini

Di Korea Selatan, pihak berwenang di Seoul mengatakan mereka akan melonggarkan beberapa langkah pengendalian infeksi yang diperkenalkan dalam beberapa pekan terakhir setelah lonjakan kasus di wilayah ibu kota, rumah bagi setengah dari 52 juta penduduk negara itu.

Kedai kopi, restoran, dan toko roti akan kembali berfungsi normal, sementara pusat kebugaran dan sekolah penjejakan swasta dapat dibuka kembali.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah