Kian Memanas, Joe Biden Kecam Trump Terkait Rencana Lowongan Mahkamah Agung

- 21 September 2020, 13:20 WIB
Joe Biden dan  Donald Trump /Aljazeera/
Joe Biden dan Donald Trump /Aljazeera/ /


MANTRA SUKABUMI - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden telah mendesak Senat Partai Republik untuk tidak memberikan suara pada calon mana pun yang dinominasikan ke Mahkamah Agung saat pemilihan November mendekat, menyebut rencana saingannya Donald Trump sebagai "latihan kekuatan politik mentah."

Biden berbicara pada hari Minggu, hari ketika Senat Republik kedua menyuarakan keberatan terhadap rencana Trump untuk memberikan suara dengan cepat pada pengganti Hakim liberal Ruth Bader Ginsburg, yang meninggal pada hari Jumat. Penunjukan presiden seperti itu, jika disetujui oleh Senat, akan memperkuat mayoritas konservatif 6-3 yang dapat mempengaruhi hukum dan kehidupan Amerika selama beberapa dekade.

"Para pemilih di negara ini harus didengarkan merekalah yang diharapkan oleh Konstitusi ini untuk memutuskan siapa yang memiliki kekuasaan untuk membuat pengangkatan ini," kata Biden di Philadelphia. "Memacetkan pencalonan ini melalui Senat hanyalah latihan kekuatan politik mentah,” seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Terjadi Rasisme Anti-Palestina dalam Pengangkatan di Universitas Toronto

"Saya memohon kepada beberapa Senat Republik itu, segelintir orang yang benar-benar akan memutuskan apa yang akan terjadi," tambah Biden. "Silakan ikuti hati nurani Anda. Jangan memilih untuk mengonfirmasi siapa pun yang dicalonkan dalam situasi yang diciptakan Presiden Trump dan Senator (Pemimpin Mayoritas Mitch) McConnell. Jangan pergi ke sana."

Trump pada hari Sabtu berjanji untuk mencalonkan seorang wanita dan mengatakan dia akan membuat pencalonannya minggu ini, menyebut hakim banding federal Amy Coney Barrett dan Barbara Lagoa sebagai kandidat yang mungkin untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh kematian ikon liberal Ruth Bader Ginsburg pada hari Jumat.

"Saya akan mengajukan calon minggu depan. Itu akan menjadi seorang wanita," kata Trump pada kampanye kampanye di Fayetteville, North Carolina, di mana para pendukung meneriakkan "isi kursi itu".

Baca Juga: Ternyata, Masker Dinilai Lebih Menjamin Melindungi dari Corona Dibanding dengan Vaksin COVID-19

"Saya pikir itu harus menjadi wanita karena saya sebenarnya lebih menyukai wanita daripada pria," katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x