Kim Jong Un Minta Maaf dan Klarifikasi Atas Dugaan Pembunuhan Pegawai Negeri Korea Selatan

- 26 September 2020, 16:20 WIB
Presiden Korut, Kim Jong Un.
Presiden Korut, Kim Jong Un. /Japan Times


MANTRA SUKABUMI - Presiden Korea Utara Kim Jong Un, pada hari Jumat, meminta maaf atas perkembangan seputar pegawai negeri Korea Selatan, yang diduga dibunuh dan dibakar oleh militer Korea Utara.

Departemen Front Unifikasi Utara pada hari Jumat mengirimkan komunikasi yang ditujukan ke kantor kepresidenan Seoul yang menguraikan peristiwa tersebut dan termasuk ekspresi penyesalan dari Kim.

"Saya meminta maaf kepada Presiden Moon Jae In dan rekan senegaranya di Selatan atas insiden malang yang terjadi di perairan kami," pernyataan itu mengutip pernyataan Kim. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri China Bantah Klaim Lembaga Pemikir tentang Penghancuran Masjid Xinjiang

Dalam komunikasi tersebut, Korea Utara mengkonfirmasi laporan berita Korea Selatan tentang pegawai negeri, menyebut peristiwa tersebut sebagai kasus “pembunuhan (orang yang dicurigai)” oleh tentara Korea Utara.

Menurut pernyataan tersebut, militer Utara menyelidiki perkembangan tersebut dan menembak seorang pria tak dikenal, yang pada saat itu menggunakan alat apung dan hanya memberitahukan bahwa dia berasal dari Korea Selatan.

Ketika diperiksa lebih lanjut, pria itu tidak mengidentifikasi dirinya, dan pasukan Korea Utara membalas dengan menembakkan dua peluru kosong.

Baca Juga: Seoul Menuntut Penjelasan Atas Pembunuhan Warga Sipil dan Mengecam Keras Pyongyang

Baca Juga: Wajib Diketahui, Asal Muasal Perintah Rasulullah SAW untuk Panjangkan Jenggot

Pria itu kemudian membuat gerakan yang membuat tentara percaya bahwa dia mungkin melarikan diri, dan tentara menembakkan sekitar 10 peluru ke arah pria itu.

Para prajurit kemudian mendekati alat apung tersebut, tetapi hanya menemukan “sejumlah besar darah”, tetapi bukan pria itu, menurut pernyataan Korea Utara.

Pernyataan itu menambahkan bahwa perangkat terapung itu dibakar di lokasi penemuan sesuai dengan tindakan karantina yang berlaku.

Pernyataan tersebut juga menyatakan ketidakpuasan atas pernyataan pemerintah Korea Selatan terkait masalah tersebut, dengan mengatakan bahwa Korea Utara mengungkapkan penyesalan yang mendalam atas penggunaan kata-kata seperti “kekejaman” tanpa mendengarkan laporan Korea Utara tentang peristiwa tersebut.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah