WHO Prediksi Sebelum Vaksin Siap, Kematian Akibat Covid-19 Kemungkinan Capai 2 Juta Orang

- 27 September 2020, 13:40 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Getty Image


MANTRA SUKABUMI - Jumlah kematian yang dikonfirmasi sekitar sembilan bulan, sejak virus corona baru terdeteksi di China, saat ini mencapai 988.965.

Secara keseluruhan, lebih dari 32,5 juta infeksi telah terdaftar, sementara hampir 22,5 juta orang telah pulih.

“Satu juta adalah angka yang mengerikan dan kami perlu merenungkannya sebelum kami mulai mempertimbangkan satu juta kedua,” kata Ryan kepada wartawan ketika ditanya seberapa tinggi jumlah korban jiwa.

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Waspada, BMKG Tekankan Potensi Tsunami Tidak Hanya Bisa Terjadi di Pantai Selatan Pulau Jawa

“Apakah kita secara kolektif bersiap untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari angka itu?.

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com, bahwa Ryan mengatakan jika kita tidak mengambil tindakan itu ya, kita akan melihat angka itu dan sayangnya jauh lebih tinggi.

Dengan pandemi yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, Ryan mengatakan “kami tidak keluar dari hutan di mana pun” dan menekankan bahwa kaum muda tidak boleh disalahkan atas peningkatan infeksi baru-baru ini setelah pelonggaran pembatasan dan penguncian di seluruh dunia.

Sebaliknya, pertemuan dalam ruangan orang-orang dari segala usia mendorong peningkatan kasus, katanya.

Baca Juga: jangan Panik, BMKG : Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa Baru Potensi, Belum Tentu Terjadi

Peringatan WHO muncul ketika kasus-kasus di Amerika Serikat, negara yang paling terpukul di dunia, melewati angka tujuh juta lebih dari seperlima, dari total global. Meskipun hanya mencakup empat persen dari populasi dunia.

Sementara itu, para pejabat mengatakan badan kesehatan tersebut melanjutkan pembicaraan dengan China tentang kemungkinan keterlibatannya dalam skema pembiayaan COVAX yang dirancang untuk menjamin akses yang cepat dan adil secara global ke vaksin COVID-19.

Seminggu setelah itu Bruce Aylward berkata, “Kami sedang berdiskusi dengan China tentang peran yang mungkin mereka lakukan saat kami maju”, kata Bruce Aylward, penasihat senior WHO dan kepala program ACT-Accelerator untuk mendukung vaksin, perawatan, dan diagnostik melawan COVID-19.

Dia membenarkan bahwa Taiwan telah mendaftar ke skema tersebut, meski bukan anggota WHO, sehingga total menjadi 159 peserta. Sekitar 34 negara masih memutuskan.

Baca Juga: Kuota Gratis Digunakan untuk PJJ, Berikut 19 Aplikasi Pembelajaran yang Dapat Diakses

Pembicaraan dengan China juga mencakup diskusi tentang ekonomi terbesar kedua di dunia yang berpotensi memasok vaksin ke skema tersebut, katanya.

Badan PBB menerbitkan rancangan kriteria pada Jumat untuk penilaian penggunaan darurat vaksin COVID-19 untuk membantu memandu pembuat obat saat uji coba vaksin mencapai tahap lanjutan, kata Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao.Dokumen tersebut akan tersedia untuk komentar publik hingga 8 Oktober, katanya.

Sebelumnya pada hari Jumat, seorang pejabat kesehatan China mengatakan WHO telah memberikan dukungannya kepada negara tersebut untuk mulai memberikan vaksin virus corona eksperimental kepada orang-orang bahkan saat uji klinis masih berlangsung.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x