Usai dapatkan Perlakuan Sanksi Baru, Presiden Iran Tuduh AS Lakukan Kebiadaban

- 27 September 2020, 14:00 WIB
FOTO FILE: Presiden Iran Hassan Rouhani terlihat melalui lensa kamera saat ia berpidato di sidang ke-73 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York, AS, 25 September 2018. REUTERS / Carlo Allegri
FOTO FILE: Presiden Iran Hassan Rouhani terlihat melalui lensa kamera saat ia berpidato di sidang ke-73 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York, AS, 25 September 2018. REUTERS / Carlo Allegri /

Dia mengacu pada pembunuhan 25 Mei terhadap George Floyd di kota Minneapolis Amerika setelah seorang petugas kulit putih yang menahannya berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit dengan sesama petugas di sampingnya.

Mereka yang dijatuhi sanksi pada hari Kamis termasuk Hakim Iran Seyyed Mahmoud Sadati, yang dilaporkan mengawasi persidangan pegulat Navid Afkari, dieksekusi bulan ini atas penikaman fatal seorang penjaga keamanan selama protes anti-pemerintah pada tahun 2018.

Hakim lainnya, Mohammad Soltani, juga dijatuhi sanksi yang mencakup pembekuan aset dan pelarangan orang Amerika berbisnis dengan target.

Baca Juga: jangan Panik, BMKG : Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa Baru Potensi, Belum Tentu Terjadi

Awal pekan ini, Washington menjatuhkan sanksi pada kementerian pertahanan Iran dan pihak lain yang terlibat dalam program nuklir dan persenjataannya untuk mendukung pernyataan AS bahwa semua sanksi PBB terhadap Teheran sekarang telah dipulihkan.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat oleh pendahulunya dan mulai menerapkan kembali sanksi yang telah dikurangi berdasarkan kesepakatan tersebut.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x