Waspada Iklim Sudah Berubah, Ketua PBB: Manusia Sedang Berperang Melawan Alam

- 1 Oktober 2020, 09:10 WIB
Sebuah foto menunjukkan pegunungan yang mengalami deforestasi akibat penebangan di provinsi Jambi di pulau Sumatra, Indonesia pada tahun 2010 [Romeo Gacad / AFP]
Sebuah foto menunjukkan pegunungan yang mengalami deforestasi akibat penebangan di provinsi Jambi di pulau Sumatra, Indonesia pada tahun 2010 [Romeo Gacad / AFP] /


MANTRA SUKABUMI - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan umat manusia harus berhenti "berperang melawan alam" pada pertemuan puncak pertama PBB tentang krisis keanekaragaman hayati pada hari Rabu.

Dia mengatakan salah satu konsekuensi dari ketidakseimbangan dengan alam yang disebabkan oleh deforestasi, perubahan iklim, dan produksi pangan dengan munculnya penyakit mematikan seperti HIV-AIDS, Ebola, dan COVID-19.

“Kemanusiaan sedang berperang melawan alam. Dan kami perlu membangun kembali hubungan kami dengannya, ”kata Guterres, seperti dikutip mantrasukabumi.com.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

“Populasi satwa liar menurun drastis karena konsumsi berlebihan, pertumbuhan populasi, dan pertanian intensif. Dan laju kepunahan spesies semakin cepat dengan sekitar satu juta spesies yang saat ini terancam atau hampir punah. "

Awal bulan ini, PBB menerbitkan penilaian utama yang menemukan tidak satupun dari 20 target keanekaragaman hayati global yang disepakati 10 tahun lalu dengan batas waktu 2020 terpenuhi sepenuhnya.

Guterres mengatakan pemerintah harus memasukkan solusi berbasis alam dalam rencana pemulihan virus corona, berinvestasi di hutan, lahan basah, dan lautan.

“Sepuluh tahun yang lalu, kami mendapatkan komitmen yang seharusnya melindungi planet kita.

Kami sebagian besar telah gagal. Tetapi di mana upaya telah dilakukan, manfaat bagi ekonomi kita, kesehatan manusia dan planet ini tidak terbantahkan. Alam tangguh dan dapat pulih jika kita meredakan serangan tanpa henti kita, ”kata ketua PBB itu. Acara online hari Rabu memberi lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan kesempatan untuk meningkatkan ambisi untuk pengembangan strategi 10 tahun.

Baca Juga: Tanaman Saga Memang Jarang Diketahui, Ternyata Tanaman Ini Mengandung Berbagai Manfaat Kesehatan

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x