Waspada Iklim Sudah Berubah, Ketua PBB: Manusia Sedang Berperang Melawan Alam

- 1 Oktober 2020, 09:10 WIB
Sebuah foto menunjukkan pegunungan yang mengalami deforestasi akibat penebangan di provinsi Jambi di pulau Sumatra, Indonesia pada tahun 2010 [Romeo Gacad / AFP]
Sebuah foto menunjukkan pegunungan yang mengalami deforestasi akibat penebangan di provinsi Jambi di pulau Sumatra, Indonesia pada tahun 2010 [Romeo Gacad / AFP] /

Menanggapi KTT dalam pesan video, Presiden China Xi Jinping mendesak kerja sama global tentang lingkungan, dengan mengatakan negara-negara adalah "penumpang di kapal yang sama".

"Hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi ekosistem menimbulkan risiko besar bagi kelangsungan hidup manusia," kata Xi, mendesak umat manusia untuk mengubah planet ini menjadi "tanah air yang indah". Minggu lalu Xi berjanji China akan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan "2021 harus menjadi tahun aksi," sementara Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen menegaskan kembali komitmennya terhadap kerangka keanekaragaman hayati global yang baru.

Pangeran Charles dari Inggris mengatakan pada acara tersebut: “Kami takut pada jam terakhir. Kita tahu apa yang perlu kita lakukan. Mari kita lanjutkan. ”

Amerika Serikat tidak berpartisipasi dalam KTT PBB. 'Bahaya kuburan'
Dunia menghabiskan sekitar $ 80- $ 90bn untuk konservasi setiap tahun, tetapi studi menunjukkan ratusan miliar dolar mungkin diperlukan untuk menyelamatkan ekosistem dari kehancuran.

Baca Juga: Hati-Hati dengan Kecantikanmu Bisa Jadi Mengundang Laknat Allah

Penyiar lingkungan dan Inggris David Attenborough pada hari Rabu memimpin kampanye oleh kelompok-kelompok konservasi agar dunia menginvestasikan $ 500 miliar setahun untuk menghentikan kerusakan alam, mengatakan masa depan planet ini dalam "bahaya besar".

Film baru Attenborough A Life on Our Planet mendokumentasikan bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kepunahan spesies.

“Dunia alami kita berada di bawah tekanan yang lebih besar sekarang daripada kapan pun dalam sejarah manusia, dan masa depan seluruh planet - di mana setiap orang bergantung berada dalam bahaya besar,” Attenborough, 94, mengatakan dalam rilis berita.

“Kami masih memiliki kesempatan untuk membalikkan kehilangan keanekaragaman hayati yang dahsyat, tapi waktu hampir habis.”

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x