PBB: Impor Minyak Sulingan Korea Utara dari China Anjlok pada Agustus Lalu

- 2 Oktober 2020, 14:20 WIB
Gambar tentang pembatasan ekspor minyak sulingan ke Korea Utara (Yonhap)
Gambar tentang pembatasan ekspor minyak sulingan ke Korea Utara (Yonhap) /

MANTRA SUKABUMI - Impor minyak sulingan Korea Utara dari China pada Agustus anjlok menjadi sekitar sepersepuluh dari jumlah pada Juli, sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan Kamis.

Menurut pembaruan terbaru di halaman web Dewan Keamanan PBB tentang komite sanksi terhadap Korea Utara.

Sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari koreaherald.com pada Jumat, 2 Oktober 2020, bahwa negara komunis itu mengimpor sekitar 142 ton minyak sulingan dari China pada bulan Agustus.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Dicopotnya Jaksa Agung Diduga Gegara Kasus Jaksa Cantik Pinangki

Volume tersebut hanya 10 persen dari 1.498 ton yang diimpor negara dari negara tetangga pada Juli, laporan itu menunjukkan.

Volume Agustus juga menunjukkan penurunan hampir 94 persen dari jumlah yang dilaporkan telah diimpor Korea Utara dari China pada Agustus tahun lalu.

Pada Agustus tahun ini, Korea Utara membawa 32 ton minyak sulingan dari Rusia, juga menandai penurunan hampir 99 persen dari Agustus tahun lalu, laporan itu juga menunjukkan.

Volume gabungan minyak sulingan Korea Utara dilaporkan telah diimpor dari dua negara tetangga pada periode Januari.

Baca Juga: Lokasi Persembunyian Narapidana Cai Changpan Telah Ditemukan, Buronan Terus Berlari

Baca Juga: Pasak Bumi, Tanaman yang Jarang Diketahui, Ternyata Bermanfaat Salah Satunya Dapat Menyuburkan Pria

Sementara pada periode Agustus tahun ini mencapai 17.294 ton, atau 129.706 barel, menurut angka Dewan Keamanan PBB.

Di bawah Resolusi Dewan Keamanan 2397, yang diadopsi pada 2017 sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara pada November tahun tersebut.

Akhirnya mengakibatkan pengiriman minyak olahan negara-negara anggota ke Korea Utara dibatasi hingga 500.000 barel per tahun.

Berdasarkan resolusi tersebut, negara-negara anggota juga diharuskan untuk memberikan laporan berkala kepada Dewan Keamanan tentang ekspor barang tersebut ke Korea Utara.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah