Para Ilmuwan di Chili Sedang Selidiki Potensi Mutasi Virus Corona Baru

- 12 Oktober 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi Ilmuwan melakukan penelitian. /New York Post
Ilustrasi Ilmuwan melakukan penelitian. /New York Post /

 

MANTRA SUKABUMI – Wilayah terpencil Magallanes, yang hanya satu persen dari populasi Negara Chili, melaporkan hampir 20 persen dari total kasus sejauh ini, menunjukkan potensi mutasi virus baru.

Para ilmuwan di Chili, saat ini sedang menyelidiki kemungkinan adanya mutasi virus korona baru di Patagonia selatan.

Wilayah yang sangat jauh di dekat ujung Amerika Selatan tersebut, telah menunjukan gelombang infeksi kedua yang sangat menular dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Amien Rais Minta Rakyat Kenang Presiden Jokowi Sebagai Pencetus Omnibus Law UU Cipta Kerja

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Siap Dicairkan, Namun Pekerja Ini Diancam Hukuman

Sementara mutasi semacam itu telah diamati di tempat lain, para peneliti belum memahami apa pengaruhnya terhadap manusia.

Para ahli berkata, “Mungkin ada banyak alasan, termasuk cuaca, tetapi mereka tidak dapat mengesampingkan bahwa penyebab utama virus ini”. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com.

Studi di luar Chili juga menunjukkan bahwa virus korona dapat berevolusi saat beradaptasi dengan inang manusianya.

Sebuah studi pendahuluan yang menganalisis struktur virus setelah dua gelombang infeksi di Houston, Amerika Serikat, menemukan bahwa jenis yang lebih menular mendominasi sampel baru-baru ini.

Para ilmuwan mengatakan mutasi dapat membuat virus lebih menular tetapi tidak selalu membuatnya lebih mematikan, juga tidak serta merta menghambat keefektifan vaksin potensial.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu, Berikut Hal yang Disukai Jin Wanita, Salah Satunya Bersikap Pemalu

“Beberapa dari variabel ini seperti dingin dan angin dikaitkan dengan tingkat penyebaran yang lebih tinggi di dunia,” kata Marcelo Navarrete dari Universitas Magallanes kepada kantor berita Reuters.

Organisasi Kesehatan Pan Amerika membantu para ilmuwan Chili dalam upaya untuk mengetahui lebih banyak lagi.

Terutama membantu untuk memastikan apakah versi baru COVID-19 ini, lebih menular daripada virus sebelumnya.

Baca Juga: Kabar Gembira Telkomsel Masih Beri Kesempatan untuk Dapatkan Hadiah Jutaan Rupiah, Simak Caranya

“Jika hipotesis itu divalidasi, tentu akan mengkhawatirkan karena jika tingkat penularan yang kita lihat di Magallanes menyebar secara nasional”.

“Berarti 25.000 kasus baru per hari, dan itu memang skenario berbahaya,” kata Wakil Menteri Kesehatan. Arturo Zuniga.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah