Johnson & Johnson Hentikan Uji Coba Vaksin Karena Gejala Satu Pasien yang Tidak Bisa Dijelaskan

- 14 Oktober 2020, 12:20 WIB
PRODUK Johnson & Johnson.*
PRODUK Johnson & Johnson.* /TITA SALSABILA/PR/

MANTRA SUKABUMI - Pandemi telah merenggut lebih dari satu juta nyawa di seluruh dunia, dan mendorong upaya untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan yang efektif. Beberapa telah berhasil mencapai pengujian klinis tahap akhir.

Optimisme itu mereda pada hari Senin ketika Johnson & Johnson mengumumkan telah menghentikan sementara percobaan 60.000 pasien karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada satu peserta.

Ada sepuluh perusahaan yang melakukan uji coba Tahap 3 terhadap kandidat mereka secara global, termasuk Johnson & Johnson.

Baca Juga: Aktivis KAMI Dirangkap, Gatot Nurmantyo: Semakin Ditekan, KAMI Akan Semakin Bangkit

Baca Juga: Ida Fauziyah: Siap-siap Termin II Mulai Disalurkan Pada Akhir Oktober 2020

Dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, bahwa Raksasa farmasi itu telah dianugerahi sekitar US $ 1,45 miliar dalam pendanaan AS di bawah Operation Warp Speed.

Pendanaan tersebut yang diperjuangkan oleh Presiden Donald Trump, yang ingin mendapatkan dorongan politik menjelang pemilihan November dengan terobosan virus corona.

Para kritikus mengecam Trump karena penanganannya terhadap krisis, dengan lebih banyak infeksi dan kematian yang diketahui di Amerika Serikat daripada di mana pun di dunia.

Trump dikesampingkan dari jalur kampanye selama 10 hari setelah dia terkena Covid-19, tetapi kembali ke panggung pada hari Senin.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah