Korban Tewas Akibat Perang Kian Banyak, Genjatan Senjata Armenia dan Azerbaijan Gagal Total

- 13 Oktober 2020, 17:30 WIB
Azerbaijan dan Armenia masing-masing menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada hari Sabtu [Umit Bektas / Reuters]
Azerbaijan dan Armenia masing-masing menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada hari Sabtu [Umit Bektas / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Armenia dan Azerbaijan sebelumnya diinformasikan bahwa ke dua negara tersebut telah setuju untuk melakukan genjatan senjata.

Namun nyatanya ke dua negara tersebut gagal melakukan genjatan senjata itu. Pasalnya ke dua negara tersebut telah saling menuduh melanggar gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati tiga hari lalu untuk memadamkan pertempuran di Nagorno-Karabakh yang telah merenggut ratusan nyawa dalam dua minggu terakhir.

Pejabat etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mengatakan total korban tewas militer mereka adalah 542, naik 17 dari Senin ketika laporan pertempuran baru menarik seruan dari Rusia dan anggota Uni Eropa untuk menghormati gencatan senjata.

Baca Juga: Balas Ucapan Prabowo Tentang Dalang Demo UU Cipta Kerja, Arief Poyuono : Anda Salah Besar

Baca Juga: Ternyata 2 Dosa Ini Akan Langsung Allah SWT Balas di Dunia, Hati-hati Jangan Sampai Melakukannya

Azerbaijan mengatakan 42 warga sipil Azeri telah tewas dan 206 luka-luka sejak 27 September. Belum diungkapkan korban militer.

Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi diperintah dan dihuni oleh etnis Armenia.

Gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada Sabtu ditujukan untuk mengizinkan pasukan etnis Armenia dan Azerbaijan untuk menukar tahanan dan mayat mereka yang tewas dalam pertempuran paling mematikan di Nagorno-Karabakh dalam lebih dari 25 tahun.

Pada hari Selasa, gencatan senjata tampaknya semakin melemah ketika kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah Azeri di Goranboy, Terter dan Aghdam, "sangat melanggar gencatan senjata kemanusiaan" dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x