Network
MANTRA SUKABUMI - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Sabtu, 10 oktober 2020 mengatakan bahwa, gencatan senjata disepakati setelah hampir 10 jam pembicaraan secara substantif antara Armenia dan Azerbaijan di Moskow.
Gencatan senjata yang disepakati oleh Armenia dan Azerbaijan, telah diberlakukan pada siang hari waktu setempat.
Kesepakatan tersebut ditempuh, untuk mengakhiri pertempuran sengit selama hampir dua minggu di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Baca Juga: Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 Rawan Covid-19
Baca Juga: Cek Fakta : Ternyata Garam yang Dimasak ke Dalam Makanan Akan Menjadi Racun, Berikut Faktanya
Di bawah hukum internasional, Nagorno-Karabakh diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. Tetapi etnis Armenia, yang merupakan mayoritas penduduk, menolak pemerintahan Azerbaijan.
Pejabat di wilayah yang disengketakan dan pasukan Azerbaijan saling menuduh menembakkan rudal dan roket ke wilayah sipil pada Sabtu pagi, tak lama sebelum gencatan senjata akan dimulai.
Sedangkan ombudsman Nagorno-Karabkh Artak Beglaryan mengatakan Azerbaijan menembakkan rudal ke daerah sipil di kota utamanya Stepanakert, yang telah diserang roket dan artileri secara teratur.
“Baku menggunakan gaya WarCrimes yang sama pada saat-saat terakhir,” kata Artak Beglaryan di Twitter, menambahkan bahwa belum ada informasi tentang korban.
Dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com, bahwa Menteri pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah sipil negara itu.
