Pompeo Desak Saudi Akui Israel, Pejabat Palestina Sebut Normalisasi Tusuk di Belakang

- 15 Oktober 2020, 08:48 WIB
Mike Pompeo.
Mike Pompeo. /Instagram/@secpompeo

MANTRA SUKABUMI – Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Arab Saudi untuk akui Israel, karena dianggap akan menjadi dorongan yang strategis bagi negara Yahudi itu ditengah normalisasi dengan dua kerajaan Teluk Arab lainnya.

Bahrain, secara ketat mengkoordinasikan kebijakan luar negerinya dengan Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 15 September yang menandatangani apa yang disebut Abraham Accords dengan Israel di Gedung Putih.

Namun, Pejabat Palestina mengutuk normalisasi itu karena dianggap sebagai "tusukan di belakang perjuangan Palestina dan rakyat Palestina".

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Baca Juga: Doa Mustajab 5 Golongan Hamba, Salah Satunya yang Sedang Alami Kesulitan

Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Washington, DC, pada hari Rabu, Pompeo mengatakan perjanjian itu "berkontribusi besar pada tujuan bersama kami untuk perdamaian dan keamanan regional," seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

"Mereka mencerminkan dinamika yang berubah di kawasan, di mana negara-negara dengan tepat mengakui kebutuhan kerja sama regional untuk melawan pengaruh Iran dan menghasilkan kemakmuran," kata Pompeo.

“Kami berharap Arab Saudi akan mempertimbangkan untuk menormalisasi hubungannya juga. Kami ingin berterima kasih kepada mereka atas bantuan yang mereka miliki dalam menyukseskan Abraham Accords sejauh ini.”

Baca Juga: Musisi dan Produser Musik Kerjasama Dukung Industri Film dengan Scoring Movie

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Dia menambahkan bahwa dia berharap kerajaan akan mendorong para pemimpin Palestina atau Otoritas Palestina (PA) untuk kembali bernegosiasi dengan Israel.

AS berusaha membujuk lebih banyak negara Teluk untuk mencapai kesepakatan serupa dengan Israel, seperti yang dilakukan UEA dan Bahrain pada upacara 15 September di Washington, DC.

Riyadh diam-diam telah menyetujui kesepakatan UEA dan Bahrain, meskipun telah berhenti mendukungnya dan telah mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak siap untuk mengambil tindakan sendiri.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x