MANTRA SUKABUMI - Kepala pertahanan kedua sekutu mengadakan Pertemuan Konsultasi Keamanan di Washington pada hari Rabu (waktu setempat).
Pertemuan tersebut membahas berbagai masalah, termasuk penyerahan kendali masa perang, pembicaraan yang macet tentang pembagian biaya pertahanan dan situasi Korea Utara.
Korea Selatan dan AS tampaknya berbeda pendapat mengenai apakah Seoul siap untuk mengambil alih kendali operasional masa perang dari Washington, membayangi upaya Presiden Moon Jae-in untuk mendapatkan kembali kedaulatan militer pada tahun 2022.
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Pada awal pembicaraan, Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook menekankan bahwa sekutu akan bekerja sama untuk mempersiapkan sistem pertahanan gabungan yang dipimpin oleh pasukan Korsel, dengan memenuhi syarat untuk transfer OPCON pada tanggal yang lebih awal.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan akan membutuhkan waktu untuk mengalihkan rencana masa perang OPCON, yang sekarang dipegang oleh Amerika, ke Korea Selatan.
“Memenuhi semua persyaratan untuk transisi kendali operasional menjadi komandan Korea Selatan akan memakan waktu,” kata Esper.
“Tetapi proses untuk melakukannya akan memperkuat aliansi kami,” tambahnya, menyingkat nama resmi Korea Selatan, Republik Korea. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com.