Meski Sengketa Dengan Yunani, Turki Tetap Perpanjang Misi Ekplorasi Gas Laut di Perairan Mediterania

- 22 Oktober 2020, 21:25 WIB
Turki dan Yunani terus memanas, perang di Mediterania hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.*
Turki dan Yunani terus memanas, perang di Mediterania hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.* /Pixabay/


MANTRA SUKABUMI – Turki, mengatakan akan memperpanjang misi eksplorasi gas di Mediterania timur, yang telah menimbulkan peretasan di negara tetangga Yunani, hal ini menentang peringatan dari negara-negara Barat.

Kapal penelitian Oruc Reis telah dijadwalkan untuk mengakhiri tugasnya pada Kamis, tetapi sekarang akan tetap berada di laut hingga 27 Oktober, kata angkatan laut Turki dalam pengumuman maritim NAVTEX.

Kapal Oruc Reis milik Turki telah menjadi simbol hasrat Ankara akan gas alam di Mediterania timur, tempat penemuan cadangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir telah memicu perburuan "emas biru".

Baca Juga: Presiden Lebanon Michel Aon Angkat Hariri Sebagai Perdana Menteri Baru

Baca Juga: Nampak Sama, Begini 4 Cara Mudah Bedakan Darah Menstruasi dan Flek Tanda Kehamilan

Peruntungan yang akan didapat telah menghidupkan kembali perselisihan yang sudah lama membara tentang perbatasan laut antara Turki dan Yunani.

Athena mengatakan Ankara melanggar hukum internasional dengan mencari di perairan Yunani, termasuk di dekat pulau Kastellorizo, dikutip mantrasukabumi.com dari Al Arabiya
Turki bersikeras bahwa itu adalah haknya di wilayah Mediterania yang kaya energi, dengan mengatakan bahwa pulau kecil Kastellorizo seharusnya tidak dihitung untuk memaksakan kedaulatan Yunani.

Pengerahan awal Oruc Reis pada Agustus memicu krisis diplomatik selama berminggu-minggu hingga kapal kembali ke pelabuhan bulan lalu, akan tetapi minggu lalu itu dikirim lagi, memadamkan harapan ketegangan bisa mereda.

Baca Juga: Login edukukm.id Program Bantuan Tambahan Bagi Penerima Banpres BPUM  dan Pelaku UMKM

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Rabu menuduh Turki memainkan "fantasi imperialis" di lingkungan itu, sementara pemerintahnya telah meminta UE untuk menangguhkan persatuan pabeannya dengan Turki.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x