Erdogan Kecam Atas Ancaman Sanksi AS, Jika Turki Dukung Azerbaijan

- 26 Oktober 2020, 13:10 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdoğan (Foto AA)
Presiden Recep Tayyip Erdoğan (Foto AA) /

Turki, bagaimanapun, bersikeras bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi tersebut.

Turki dan Azerbaijan mempertahankan hubungan diplomatik yang kuat, berdasarkan prinsip "satu bangsa, dua negara".

Banyak pejabat Turki termasuk Erdogan telah bersumpah solidaritas penuh dengan Azerbaijan saat Yerevan melanjutkan pendudukan ilegal atas tanah Azerbaijan.

Baca Juga: Indonesia Kembangkan Kawasan Industri Halal, Salah Satunya KEK Mandalika

Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan pekan lalu bahwa Turki tidak akan ragu untuk mengirim pasukan dan memberikan dukungan militer kepada Azerbaijan jika Baku memintanya.

Nagorno-Karabakh yang disengketakan secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh terletak di Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali separatis Armenia, yang didukung oleh Armenia, sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994. Pertempuran saat ini yang dimulai pada 27 September menandai eskalasi konflik terbesar sejak saat itu.

Dua gencatan senjata yang ditengahi Rusia dilanggar segera setelah diberlakukan, dan pihak yang bertikai terus bertukar serangan menggunakan artileri berat, roket, dan drone.

Menurut separatis Armenia, 834 tentara mereka tewas, sementara Azerbaijan melaporkan 63 warga sipil tewas dan 292 luka-luka.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan untuk mengakhiri permusuhan, pasukan Armenia harus mundur dari Nagorno-Karabakh yang diduduki secara ilegal.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x