Korea Utara Kecam Korea Selatan Layani AS, Sebut Washington Hanya Kembalikan Perselisihan Seoul

- 26 Oktober 2020, 17:53 WIB
Presiden Korea Selatan Monn Jae In dan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un
Presiden Korea Selatan Monn Jae In dan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un /Instagram.com/@moonjaein/@kimjongun_juche/Author


MANTRA SUKABUMI - Sebuah outlet propaganda Korea Utara mengecam Korea Selatan pada hari Senin, 26 Oktober 2020, karena "melayani" AS dalam bentuk penghambaan.

Juga mengatakan, bahwa Washington hanya mengembalikan komplikasi pada perselisihan yang sedang berlangsung dengan Seoul.

“Pejabat peringkat di Seoul telah melakukan banyak kunjungan ke Washington sejak Oktober. Aliansi mereka adalah kombinasi dari penaklukan dan subordinasi di mana Seoul disandera,” kata media propaganda Maeari.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Hal tersebut merujuk pada perselisihan yang berkepanjangan mengenai pembicaraan pembagian biaya pertahanan, misalnya.

Menteri pertahanan dan wakil menteri luar negeri Seoul, bersama dengan pejabat keamanan penting lainnya, baru-baru ini bertemu dengan rekan mereka di AS.

Hal itu untuk membahas masalah yang melibatkan denuklirisasi Korea Utara, pengalihan peran masa perang Korea Selatan, dan pemeliharaan 28.500 tentara Amerika di sini.

Hubungan antar-Korea tetap buruk, dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tetap diam atas saran Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com.

Baca Juga: Usai Disuntilk Vaksin, Belasan Relawan di Korea Selatan Meninggal Dunia Secara Mendadak

Mereka bekerja sama untuk deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea 1950-53. Kedua Korea secara teknis masih berperang, tanpa perjanjian damai.

Sebaliknya, pemimpin Kim baru-baru ini memberi penghormatan kepada korban perang Tiongkok, memuji kontribusi mereka.

Selama perang, China berperang bersama Korea Utara melawan Korea Selatan dan koalisi PBB pimpinan AS.

Kim terlihat nyaman dengan Presiden China Xi Jin-ping, ketika Beijing bersiap untuk menyelaraskan kembali kepentingan dan sekutunya dalam menghadapi persaingan yang meningkat dengan Washington.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x