MANTRA SUKABUMI - Pada Kamis, seorang pejabat senior kehakiman Amerika Serikat menuduh China membantu Korea Utara mencuci uang dari pencurian dunia maya besar-besaran yang telah dilakukan, untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi sanksi internasional.
Dalam sebuah acara yang dipandu oleh think tank di Washington, John Demers, asisten jaksa agung keamanan nasional, juga mengatakan bahwa kemungkinan besar Korea Utara mendapatkan dukungan dari China dalam bentuk keahlian dan pelatihan dunia maya.
“Hal lain benar-benar muncul dari kasus kami yaitu keterlibatan China dalam membantu warga Korea Utara menghindari sanksi dalam membantu mereka mencuci uang yang entah bagaimana mereka dapatkan atau yang ingin mereka bawa, atau mereka telah mencuri dan sebaliknya, membantu mereka memindahkan barang-barang, ”ungkap Demers, dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters.
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
Baca Juga: Login eform.bri.go.id/bpum BLT Banpres BPUM BRI Rp2,4 Juta, Klik Disini Siapkan NIK eKTP
“Ada dukungan melalui infrastruktur dunia maya Tiongkok, kemungkinan memberi dukungan dalam berbagi keahlian dan pelatihan dari pihak Tiongkok,” tambahnya dalam acara yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional.
Demers mengatakan mereka yang terlibat dalam pelanggaran sanksi internasional yang didukung China yang dikenakan terhadap Korea Utara atas program nuklir dan misilnya termasuk individu dan bisnis yang tidak bermoral.
“Tapi mungkin masalah terbesar adalah negara-negara seperti China yang tidak ingin Korea Utara gagal,” katanya.
Demers menambahkan bahwa China memainkan tindakan penyeimbangan karena tidak terlalu bersemangat tentang Korea Utara yang terlalu agresif - rujukan yang jelas pada penolakan Beijing terhadap program senjata nuklir dan rudal Korea Utara.