Network
MANTRA SUKABUMI - Presiden Donald Trump memasuki minggu terakhir sebelum Hari Pemilu dengan lonjakan kasus virus corona AS dan wabah Gedung Putih lainnya yang mengancam upaya untuk membalikkan kekayaan politiknya dengan serangkaian aksi unjuk rasa.
Trump memulai akhir pekan dengan catatan yang kuat, dengan para pembantu kampanye percaya bahwa kinerjanya yang membaik dalam debat terakhir melawan calon dari Partai Demokrat Joe Biden dapat memberikan dorongan di antara para pemilih yang masih mengambil keputusan.
Tapi sekali lagi, virus corona ikut campur. Pada Sabtu malam datang berita bahwa beberapa orang di lingkaran dalam Wakil Presiden Mike Pence telah tertular virus yang berpotensi mematikan itu.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
Dikutip mantrasukabumi.com dari hindustantimes.com, bahwa mereka yang dites positif termasuk penasihat politik lama Pence, Marty Obst, dan kepala staf wakil presiden, Marc Short.
Anggota staf Pence lainnya juga telah didiagnosis dengan virus dalam beberapa hari terakhir, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pence sebagian besar tidak tersentuh oleh kasus virus korona yang melanda Gedung Putih dalam sebulan terakhir, menginfeksi Trump, ibu negara, putra remaja mereka, dan beberapa pembantu utama. Secara kebetulan, Pence juga kebetulan memimpin gugus tugas virus korona Gedung Putih.
Terlepas dari wabah baru di kantornya dan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang menyarankan dia harus melakukan karantina kecuali melakukan pekerjaan penting, yang harus dilakukan dengan memakai masker, Pence mengatakan dia akan melanjutkan jadwal resmi dan kampanyenya.
