Sikapi Presiden Prancis, Menlu Iran: Menghina Muslim Adalah Penyalahgunaan Kebebasan Berbicara

- 27 Oktober 2020, 07:59 WIB
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif /Antaranews

Menyatakan perang terhadap "separatisme Islam", yang dia yakini mengambil alih beberapa komunitas Muslim di negera Prancis itu.

Berbeda dengan negara muslim lainnya, para pemimpin ulama Iran tidak menyerukan pemboikotan terhadap barang-barang Prancis.

Namun, beberapa pejabat dan politis Iran, termasuk kepala parlemen dan pengadilan, telah mengutuk Marcon karena "Islamophobia", menurut media pemerintah Iran.

Begitupun dengan Ali Shamkhani, sekutu dekat otoritas tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan "perilaku irasional" Macron menunjukkan "kekasarannya dalam politik".

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BPUM BRI di eform.bri.co.id/bpum Hanya dengan e-KTP, Begini Caranya

"Kalau tidak, dia tidak akan berani memeluk Islam dalam pencariannya untuk kepemimpinan di #Eropa," Cuit Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran tersebut.

"Saya menyarankan agar dia membaca lebih banyak sejarah dan tidak bersukacita dalam mendukung Amerika dan Zionisme yang mengalami penurunan." Tambanya.

Tindakan Presiden Prancis tersebut kini menjadi pembicaraan di seluruh penjuru dunia, dan mengundang pertanyaan-pertanyaan di masyarakat luas.

Sehingga dikhawatirkan, memicu terjadinya aksi demonstrasi akibat tindakan yang dilakukan Presiden Prancis tersebut.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x