Keajaiban Dunia, Terumbu Karang Ditemukan di Laut Australia Menjulang Setinggi Menara Sydney

- 28 Oktober 2020, 21:00 WIB
Foto Ilustrasi Terumbu Karang*/DOK PR
Foto Ilustrasi Terumbu Karang*/DOK PR /

Baca Juga: Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Trump Sebut Mengecewakan dan Kedua Negara Akan Bersatu Kembali

“Untuk tidak hanya memetakan 3D terumbu secara detail, tapi juga melihat secara visual penemuan ini bersama SuBastian sungguh luar biasa,” ujarnya. “Ini hanya dimungkinkan oleh komitmen Schmidt Ocean Institute untuk memberikan waktu pengiriman kepada para ilmuwan Australia.”

Pelepasan tersebut menggambarkan terumbu karang sebagai "seperti pisau," dan mengatakan bahwa itu kurang dari satu mil lebarnya, dengan itu berada hanya 131 kaki di bawah permukaan laut pada kedalaman yang paling dangkal.

Ini bergabung dengan tujuh terumbu tinggi lainnya yang terpisah di daerah tersebut, yang telah dipetakan sejak akhir 1800-an. Diantaranya adalah terumbu karang di Pulau Raine, yang pelepasannya disebut sebagai "area sarang penyu hijau terpenting di dunia".

"Penemuan tak terduga ini menegaskan bahwa kami terus menemukan struktur yang tidak diketahui dan spesies baru di Lautan kami," kata Wendy Schmidt, salah satu pendiri Schmidt Ocean Institute, dalam sebuah pernyataan. “Status pengetahuan kami tentang apa yang ada di Lautan sangat terbatas.

Berkat teknologi baru yang berfungsi saat mata, telinga, dan tangan kita berada di laut dalam, kita memiliki kemampuan untuk menjelajah tidak seperti sebelumnya. Bentangan samudra baru terbuka bagi kita, mengungkap ekosistem dan beragam bentuk kehidupan yang berbagi planet ini dengan kita. "

Selain terumbu karang, Institut telah menemukan berbagai hal lain tahun ini, termasuk makhluk laut terpanjang yang tercatat, siphonophore setinggi 148 kaki.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Trump Sebut Mengecewakan dan Kedua Negara Akan Bersatu Kembali

The Great Barrier Reef, yang terdiri dari lebih dari 3.000 sistem terumbu individu, adalah sistem terumbu karang terbesar di dunia, tetapi keberadaannya semakin terancam karena perubahan iklim.

Di antara ancaman tersebut adalah kenaikan suhu air, kualitas air yang lebih buruk dari limpasan sedimen dan polusi, topan yang lebih parah dan wabah bintang laut, menurut Great Barrier Reef Foundation. **

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x