Pompeo Bahas Serangan China di Indonesia, Retno Marsudi Sebut Hukum Internasional Harus Dihormati

- 29 Oktober 2020, 17:48 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh China sebagai "predator" selama kunjungannya di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, menjelang perjalanannya ke Indonesia sebagai bagian dari perjalanan empat negara Asia. (Foto: AP)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh China sebagai "predator" selama kunjungannya di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, menjelang perjalanannya ke Indonesia sebagai bagian dari perjalanan empat negara Asia. (Foto: AP) /

Keputusan itu pada Juli datang ketika Trump memulai upaya bersama untuk menggunakan China sebagai tongkat kampanye melawan penantang Demokratnya, mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang dia gambarkan sebagai lemah di China dan terikat padanya.

Sebelumnya, kebijakan AS adalah mendesak agar sengketa maritim antara China dan tetangganya yang lebih kecil diselesaikan secara damai melalui arbitrase yang didukung PBB.

Tetapi dalam pernyataan 13 Juli, Pompeo mengatakan AS sekarang menganggap hampir semua klaim maritim China di luar perairan yang diakui secara internasional tidak sah.

China terus maju dengan upaya untuk menegakkan klaim yang disengketakan di Laut China Selatan, yang menyebabkan pertengkaran serius dengan Vietnam, Filipina, dan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Ia telah mengabaikan putusan arbitrase bahwa perselisihan harus dinegosiasikan.

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh, Pemilik SIM C Akan Dapat Bantuan BLT Rp900 Ribu

Baca Juga: RI-AS: Kunjungan Menteri Luar Negeri Pompeo Saat Pandemi, Tunjukan Arti Kemitraan Strategis

Dalam membuat pengumuman AS, Pompeo mengatakan China tidak dapat secara legal mengklaim Beting James di dekat Malaysia, perairan di sekitar Vanguard Bank di lepas Vietnam, Luconia Shoals dekat Brunei atau Natuna Besar di lepas Indonesia.

Pada hari Kamis, Pompeo mengatakan perlindungan Indonesia atas Natuna Besar patut dipuji.

Pompeo tiba di Indonesia dari Maladewa, di mana ia mengumumkan Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan membuka kedutaan besar di kepulauan Samudera Hindia, sebuah langkah yang mencerminkan meningkatnya keprihatinan AS tentang peningkatan pengaruh China di wilayah tersebut.

“Partai Komunis China melanjutkan perilakunya yang melanggar hukum dan mengancam,” kata Pompeo di Male, hanya beberapa jam setelah menuduh China sebagai “predator” selama kunjungan sebelumnya di ibu kota Sri Lanka, Kolombo.“Partai Komunis China adalah predator,” katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah