AS Kehilangan Akses di Laut China Selatan, Pompeo Yakin Ada Cara Baru Raih Indonesia dan Asia

- 29 Oktober 2020, 18:37 WIB
Angkatan Laut China.
Angkatan Laut China. /

MANTRA SUKABUMI – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada hari Kamis mengatakan Washington akan menemukan cara baru untuk bekerja sama dengan Indonesia di Laut China Selatan. AS menghormati upaya Indonesia untuk melindungi perairannya sendiri sambil menolak klaim China yang "melanggar hukum" di wilayah tersebut.

Kunjungan Pompeo ke Indonesia dilakukan di tengah lawatannya ke lima negara Asia, di mana ia berusaha memperkuat hubungan strategis dan ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi, dia memuji "tindakan tegas" Jakarta untuk melindungi kedaulatannya di perairan dekat Kepulauan Natuna, yang juga diklaim China sebagai wilayahnya.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Wanita Dipenggal, Polisi Prancis Sebut Tiga Orang Tewas dalam Serangan Dekat Gereja di Nice

Pompeo mengatakan klaim China "melanggar hukum". Dilansir mantrasukabumi.com dari reuter.com pada Kamis (29 Oktober 2020).

"Saya berharap dapat bekerja sama dalam cara-cara baru untuk memastikan keamanan maritim melindungi beberapa rute perdagangan tersibuk di dunia," kata Pompeo dalam konferensi pers yang disiarkan setelah pertemuannya dengan menteri luar negeri Indonesia.

Retno mengatakan dia menginginkan Laut China Selatan yang "stabil dan damai" di mana hukum internasional dihormati.

Indonesia berulang kali menolak penjaga pantai dan kapal penangkap ikan China yang masuk ke Laut Natuna Utara.

Retno mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat akan meningkatkan kerja sama pertahanan dengan meningkatkan pengadaan, pelatihan dan latihan militer, berbagi intelijen, dan kerja sama keamanan maritim di kawasan.

Meskipun berbagi posisi yang sama dalam menentang klaim teritorial China di Laut China Selatan, para pejabat Indonesia telah menyatakan keprihatinan tentang kebijakan dan retorika anti-China oleh Washington yang keras di samping meningkatnya ketegangan kedua negara adidaya tersebut.

“Saya menegaskan kembali perlunya kerja sama inklusif di tengah masa yang penuh tantangan ini,” kata Retno. "Saya menggarisbawahi perlunya setiap negara menjadi bagian dari solusi dalam kontribusi kolektif menuju perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia."

Tahun ini, Indonesia menolak permintaan AS untuk hak izin pendaratan dan pengisian bahan bakar di Indonesia untuk pesawat patroli maritim P-8 Poseidon yang memantau aktivitas militer China.

Baca Juga: Imam Besar FPI Habib Rizieq Berencana Akan Pulang ke Indonesia, Setiyono: Kasus Hukum Terus Diproses

KERJASAMA EKONOMI

Retno mengatakan pada hari Kamis bahwa dia mengingatkan Pompeo tentang kebijakan luar negeri "bebas dan independen" dari negara terbesar di Asia Tenggara itu dan menyerukan kerjasama ekonomi yang lebih besar.

Hubungan ekonomi Indonesia dengan China telah meningkat pada saat yang sama Washington mempertimbangkan untuk menurunkan perlakuan perdagangan preferensial Indonesia di bawah fasilitas Generalized System of Preferences (GSP).

Peninjauan itu sedang berlangsung dan Retno memberi tahu Pompeo bahwa fasilitas GSP penting bagi kedua negara.

“Saya mendorong bisnis AS untuk lebih banyak berinvestasi di Indonesia, termasuk untuk proyek di pulau-pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna,” tambah Retno.

Bulan depan, pejabat senior pemerintah mengatakan Indonesia diperkirakan akan menandatangani pakta perdagangan terbesar dunia (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional) yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara dan China, tetapi tidak dengan AS.

Pompeo mengatakan dia mengakui defisit dalam hubungan ekonomi kedua negara, tetapi tidak membuat komitmen untuk mempertahankan akses Indonesia ke fasilitas GSP, yang memberikan lebih dari 3.500 produk Indonesia status bebas bea.

“Seharusnya ada lebih banyak investasi di sini dari Amerika Serikat, terutama di sektor digital, energi dan infrastruktur,” kata Pompeo.

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh, Pemilik SIM C Akan Dapat Bantuan BLT Rp900 Ribu

Pompeo juga bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang umum dikenal sebagai Jokowi, pada hari Kamis, dan dijadwalkan untuk berpidato di depan kelompok pemuda Islam.

“Presiden (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia ingin kerja sama ekonomi kedua negara semakin meningkat di masa mendatang, termasuk perluasan fasilitas GSP untuk Indonesia,” kata Retno tentang pertemuan Pompeo dengan pemimpin Indonesia.

Dia menambahkan bahwa Presiden RI mendesak Pompeo untuk "memahami negara-negara Asia Tenggara, sehingga Bangsa Asia Tenggara dapat menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan".

Sebelum berkunjung ke Indonesia, Pompeo mengunjungi India, Sri Lanka dan Maladewa. Dia dijadwalkan terbang ke Vietnam pada Kamis malam.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah