Terus Tuai Kontroversi, Mesut Oezil Kecam Serangan Terorisme Di Prancis

- 31 Oktober 2020, 07:05 WIB
Mesut Ozil dipastikan tidak akan mendapatkan jatah penghasilan melalui performanya untuk Arsenal, usai dicoret dari daftar skuad.
Mesut Ozil dipastikan tidak akan mendapatkan jatah penghasilan melalui performanya untuk Arsenal, usai dicoret dari daftar skuad. /instagram.com/m10_official/

MANTRA SUKABUMI - Terkait pernyataan Pesiden Prancis Emmanuel Macron yang dikecam karena dinilai menghinaan Nabi Muhammad SAW dan telah menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia, hal itu ikut menuai amarah dari bebagai pihak, salah satunya pemain bola Asal Jerman Mesut Oezil.

Selain itu, insiden penikaman di Gereja Notre Dame, Basilica, Nice, Prancis, terjadi 2 pekan setelah insiden serupa, menewaskan seorang guru di Utara Prancis karena menunjukkan kartun nabi muhammad saat mengajar di kelas pada Jumat, 16 Oktober 2020 lalu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan Prancis sedang diserang karena nilai-nilai kebebasan dan keinginannya untuk tidak menyerah pada teror.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Baca Juga: Innalilahi, Turki Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,0 Gempa Terasa Hingga Yunani

Bekenaan dengan itu, Gelandang Arsenal, Mesut Oezil mengecam serangan terorisme yang terjadi di Nice, Prancis. Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari cuitan Twitter @MesutOzil1088.

"Terorisme tidak memiliki tempat dalam Islam," cuit Oezil di akun Twitter pribadinya.

Seperti yang diketahui, seseorang telah menyerang dengan menggunakan pisau dan memenggal kepala seorang perempuan juga penyerangan itu dilakukan kepada dua orang lainnya serangan tersebut diduga terkait teroris di Nice, Prancis.

Serangan itu terjadi pada Kamis 29 Oktober 2020 di sebuah gereja. Pelaku penyerangan itu diidentifikasi bernama Brahim Aouissaoui. Ia merupakan imigran asal Tunisia berusia 21 tahun yang memasuki Prancis dari Italia.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata SBY Jagokan Capres Ini Menang Pilpres AS, Ini Alasannya

Di sisi lain, Wali Kota Nice, Christian Estrosi, yang menggambarkan serangan itu sebagai terorisme. Dia mengatakan di akun Twitter miliknya bahwa serangan itu terjadi di dekat gereja Notre Dame di kota itu dan polisi telah menangkap pelaku penyerangan. 

Akibatnya, polisi bersenjata otomatis memasang penjagaan keamanan di sekitar gereja, yang berada di jalan Jean Medecin di Nice, jalan utama perbelanjaan kota itu. Ambulans dan kendaraan dinas pemadam kebakaran juga berada di lokasi.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x