Dikecam Berbagai Negara, Macron: Saya Menghormati Umat Muslim, Tapi Tak Benarkan Kekerasan

- 1 November 2020, 16:32 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron

"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang bisa kaget oleh kartun-kartun tersebut, namun saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik akibat kartun ini,” kata Marcon seperti dikutip mantrasukabumi.com dari PMJNEWS pada Minggu, 1 November 2020.

Baca Juga: BLT UMKM, Dana Hibah Tidak Ada Biaya dan Pengembalian, Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi

"Dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir dan menggambar. Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi di saat yang sama, untuk melindungi hak-hak ini,” tambahnya.

Sebagai informasi, bulan lalu Macron berjanji memerangi “separatisme Islamis” yang menurutnya mengancam mengontrol beberapa komunitas Muslim di Prancis.

Pada 16 Oktober, Samuel Paty guru sekolah di pinggiran Paris dipenggal kepalanya oleh seorang radikal yang ingin membalas dendam karena guru itu menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas untuk menjelaskan kebebasan berekspresi.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah