MANTRA SUKABUMI - Emmanuel Macron pada tanggal 1 November 2020 memberikan pembelaan atas reaksi ummat Muslim yang mengecamnya karena anggapan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Kali ini, di laman twitternya ia mengunggah beberapa video wawancara dengan memakai narasi bahasa Arab. Ia pun memberikan uraian pada setiap video tersebut dengan menggunakan bahasa Arab pula.
Uraian tersebut berupa bentuk penjelasan dan pembelaan Macron terhadap beberapa pernyataannya yang sudah membuat segenap ummat Muslim dunia bereaksi keras terhadapnya.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tetapkan Kebijakan UMP Asimetris Tahun 2021, Simak Penjelasannya
Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman rri.co.id, pembelaan tersebut berupa penegasan bahwa Prancis mendukung kemampuan berpikir, menulis dan menggambar di negaranya karena adalah hak dan kebebasan.
"Mereka menyebut bahwa saya 'mendukung kartun yang menghina Nabi'. Saya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya, itu adalah hak dan kebebasan kami. Saya menyadari ini bisa mengejutkan," tulis Macron di akun twitternya.
Selain itu, ia juga menilai banyak kebohongan yang keluar soal Prancis dan soal apa yang ia katakan. Itu katanya tidak dapat diterima.
Prancis memang dikenal dengan negara sekular yang membedakan dan memisahkan antara agama dan negara. Prinsip-prinsip sekular yang dianut negara itu banyak memicu perdebatan dan dalam praktiknya, prinsip sekular tersebut dijalankan dengan cara yang ekstrem.