Rumah Mungil nan Sempit Ini Dipenuhi oleh 164 Ekor Anjing

- 6 November 2020, 13:05 WIB
I64 Anjing hidup di rumah sempit di Jepang
I64 Anjing hidup di rumah sempit di Jepang /

MANTRA SUKABUMI – Pejabat kesehatan di Jepang telah menemukan 164 anjing kurus berdesakan di dalam sebuah rumah mungil, dalam kasus terbaru penimbunan hewan yang menurut pihak berwajib terkait dengan isu kemiskinan, isolasi, dan penduduk Jepang yang menua.

Anjing-anjing yang terinfeksi parasit itu ditemukan di sebuah rumah seluas 30 meter persegi di Izumo, sebuah kota di Jepang barat, bulan lalu setelah mendapat berbagai keluhan dari tetangga.

Kunihisa Sagami, ketua kelompok hak asasi hewan Dobutsukikin, mengatakan anjing-anjing itu ditemukan berdesakan di rak, serta di bawah meja dan kursi.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

“Seluruh lantai dipenuhi dengan anjing dan semua lantai yang terlihat tertutup kotoran,” kata Sagami, dilansir dari theguardian.com oleh mantrasukabumi.com.

Meningkatnya laporan penimbunan telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat Jepang tentang kesejahteraan hewan dan pemiliknya.
Di awal tahun hingga akhir Maret 2019, otoritas lokal menerima lebih dari 2.000 keluhan tentang rumah yang dipenuhi hewan, menurut kementerian lingkungan setempat.

Analisis kementerian terhadap 368 kasus menunjukkan sekitar 30% pemilik berusia 70 atau lebih, dengan sejumlah besar yang hidup dengan demensia. Lebih dari separuh orang yang ditanyai mengatakan bahwa mereka hidup dalam keadaan yang "sulit", termasuk kemiskinan, kesehatan yang buruk dan isolasi.

Sebagai tanggapan, undang-undang kesejahteraan hewan Jepang direvisi untuk mewajibkan pemilik peliharaan agar mensterilkan atau memandulkan hewan peliharaan mereka karena pembiakan yang berlebihan dapat menimbulkan banyak risiko, serta hukum pidana perlakuan kejam terhadap hewan telah ditingkatkan. Petugas kesejahteraan hewan sekarang memiliki wewenang untuk melakukan inspeksi di tempat jika mereka mencurigai pemilik yang melakukan kekejaman terhadap hewan.

“Ada kecenderungan untuk menganggap enteng masalah seputar hewan, tetapi jika kita tidak mendekati pemilik hewan peliharaan ini dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan, maka kita tidak menyelesaikan masalah,” kata seorang pejabat pemerintah setempat kepada Mainichi Shimbun.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2020 Membaik, Dua Sektor Tumbuh Tinggi pada Masa Pandemi

Pada bulan Juni, seorang pria berusia 50-an ditangkap setelah aktivis hak asasi hewan menyelamatkan 66 anjing yang dia pelihara dalam kondisi kotor dan terlantar di sebuah rumah kosong.

Pria itu tidak tinggal bersama anjing-anjingnya, tetapi mengunjungi rumah tersebut setiap dua atau tiga hari untuk memberi peliharaannya makan.
Anjing bukan satu-satunya korban.

Pada bulan Maret, 238 kucing ditemukan hidup dalam kondisi tidak sehat di sebuah rumah di utara Jepang sebelum ditempatkan di bawah perlindungan otoritas lokal dan kelompok hak asasi hewan.

Dalam kasus lain yang menjadi berita utama tahun lalu, sukarelawan penyelamat hewan memasuki rumah seorang wanita di Tokyo dan ibunya yang sudah tua dan menemukan sebuah ruangan kecil yang dipenuhi oleh 163 kucing.

Petugas kesehatan setempat pertama kali mengunjungi rumah di Izumo tersebut tujuh tahun lalu, setelah tetangga sekitar rumah mengeluh tentang suara gaduh dan bau tak sedap yang datang dari rumah itu. Tetapi penghuninya, sebuah keluarga beranggotakan tiga orang, menolak mengizinkan mereka masuk.

Baca Juga: Usai Heboh Diberitakan, Anak Buah Prabowo Hentikan Proyek Nasional Jokowi, Ternyata Ini Masalahnya

Mereka kemudian memberi tahu petugas bahwa jumlah anjing mereka telah berlipat ganda karena mereka tidak tega membiarkan mereka dikebiri.
Sagami mengatakan kelompoknya akan mencari rumah asuh untuk anjing-anjing itu setelah keluarga setuju untuk menyerahkan mereka.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah