MANTRA SUKABUMI - Seorang pria Muslim kelahiran Prancis, Elyazid Benferhat dan seorang teman mengumpulkan sekelompok pria muda Muslim untuk berjaga di luar katedral kota mereka dalam memperingati hari besar pekan All Saints.
Benferhat dan kawan-kawannya secara simbolis melindungi gereja tersebut dan menunjukkan solidaritas kepada pengunjung gereja Katolik.
Penganut Katolik yang beribadah di gereja abad ke-13 di kota selatan Lodeve mengaku tersentuh. Pastor paroki itu mengatakan sikap mereka memberinya harapan di tengah kekacauan.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay
Walaupun ibunya lahir di Aljazair, Benferhat yang lahir dan tumbuh di Prancis ini mengaku hanya berbicara bahasa Prancis.
"Tapi saya juga seorang Muslim. Kami telah melihat Islamofobia dan terorisme di negara ini" katanya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, saya merasa kesal, karena setiap kali tindak kekerasan ekstremis Islam melanda Prancis, Muslim Prancis menghadapi stigmatisasi baru, meskipun kami tidak ada hubungannya dengan itu."
Dia menyebut pemenggalan seorang guru di dekat Paris bulan lalu merupakan tindakan kekejaman yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian ketika tiga orang terbunuh Kamis lalu di Notre Dame Basilica di Nice, Benferhat mengatakan dia merasa muak sehingga dia ingin melakukan sesuatu yang menyadarkan semua orang, dilansir dari arabnews.com oleh mantrasukabumi.com.