Twitter Tidak Akan Beri Trump Pelayanan Khusus Jika Dirinya Kalah

- 8 November 2020, 08:28 WIB
Donald Trump. // Pixabay/Geralt /
Donald Trump. // Pixabay/Geralt / /Pikiran Rakyat Bekasi

Sementara itu, anggota parlemen dan kelompok hak asasi manusia telah memperbarui seruan untuk menangguhkan akun Trump, bahkan sebelum dia kemungkinan akan lengser pada Januari.

Pada hari Rabu, perwakilan Partai Demokrat AS Gerry Connolly dari Virginia melalui cuitannya meminta di Twitter untuk menangguhkan akun Twitter milik Trump.

“Ini adalah disinformasi murni. Suara yang valid sedang dihitung. Ini Amerika, bukan Rusia,” katanya menanggapi tweet Trump yang berisi saran tak berdasar tentang penipuan pemilih.

David Cicilline, seorang perwakilan dari Partai Demokrat dan Rhode Island, juga meminta Twitter untuk menangguhkan akun Trump karena ia menganggap Trump telah memposting kebohongan dan informasi salah disertai klip yang menipu.

Pada hari Kamis, Komite Pengacara untuk Hak Sipil di Bawah Hukum dan kelompok pengawas Common Cause mengirimkan surat bersama kepada Jack Dorsey, CEO Twitter, meminta akun Trump ditangguhkan sementara untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang pemilu.

Baca Juga: Bisa Kuasai 5 Hal Ini, Anda Layak Dikatakan Sudah Dewasa

“Kami khawatir jika tidak ada tindakan oleh Twitter, Trump mungkin berhasil dalam tujuannya untuk mendelegitimasi integritas proses demokrasi kami untuk banyak orang. Bukan hanya pengguna Twitter, tetapi pemilih lain dan anggota masyarakat, menabur ketidakpastian tentang pemungutan suara dan proses pemilihan, dan berpotensi memicu kekerasan terhadap pegawai negeri atau orang lain,” tulis kelompok tersebut.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan perusahaan telah menerima dan secepatnya akan menanggapi surat tersebut.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah