Polisi Thailand Gunakan Meriam Air untuk Lawan Pengunjuk Rasa yang Coba Dekati Grand Palace Bangkok

- 9 November 2020, 21:55 WIB
Polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa anti-pemerintah di Bangkok pada 16 Oktober 2020. (Foto: AFP / Lillian SUWANRUMPHA)
Polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa anti-pemerintah di Bangkok pada 16 Oktober 2020. (Foto: AFP / Lillian SUWANRUMPHA) /

MANTRA SUKABUMI - Polisi Thailand menggunakan meriam air pada pengunjuk rasa ketika mereka mencoba mendekati Grand Palace Bangkok, untuk mengirimkan surat tentang keluhan politik mereka yang ditujukan kepada raja negara tersebut.

Gerakan pro-demokrasi telah mendorong tantangan yang berani untuk mereformasi monarki negara dengan demonstrasi hampir setiap hari.

Minggu menandai kedua kalinya meriam air digunakan untuk melawan mereka selama beberapa bulan demonstrasi.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: Setelah Pemilu AS Kini Mata Dunia Tertuju pada Pemilu Israel, Palestina Hanya Menunggu

Para pengunjuk rasa menyisihkan salah satu dari beberapa bus yang, bersama dengan kawat berduri, sebagai penghalang bagi para demonstran yang mencoba mendekati istana, yang menampung kantor kerajaan tetapi hanya digunakan oleh Raja Maha Vajiralongkorn pada acara-acara penting.

Upaya untuk menerobos datang setelah polisi menyatakan pawai mereka ilegal dan meminta pengunjuk rasa untuk mengirim perwakilan untuk berbicara.

Para pengunjuk rasa telah bertemu sebelumnya di Monumen Demokrasi Bangkok dan berbaris saat kegelapan turun, melewati barisan tipis awal polisi. Polisi menyebutkan jumlahnya 7.000. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com.

Para pengunjuk rasa melemparkan benda-benda ke polisi selama huru-hara, tetapi kedua belah pihak mundur setelah beberapa menit, dan tampaknya ketertiban telah dipulihkan untuk sementara.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah