Joe Biden Bilang Donald Trump Memalukan Negara, AS Dinilai Gagal Tangani COVID-19

- 17 November 2020, 14:40 WIB
Joe Biden  Presiden terpilih AS. /
Joe Biden Presiden terpilih AS. / /Instagram.com/ @joebiden/Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Presiden terpilih Joe Biden mengatakan pada hari Senin ‘Mungkin lebih banyak rakyat akan mati’ jika Presiden Donald Trump terus menolak proses transisi kekuasaan AS.

Sementara pandemi COVID-19 terus memburuk, dan Biden mendesak Kongres AS untuk mengeluarkan undang-undang bantuan baru.

Dengan penolakan Presiden Donald Trump untuk menyerahkan masa transisi kepada Biden, AS dinilai gagal tangani Covid-19, dan ini ‘memalukan negara’.

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Tanggapi Perseteruan Nikita Mirzani-Pendukung Habib Rizieq: Jangan Pandang Dia Buruk

Joe Biden, Presiden terpilih dari Partai Demokrat itu menyampaikan pidato dan menjawab pertanyaan dari wartawan di Wilmington, Delaware, setelah berkonsultasi dengan beberapa CEO perusahaan dan pemimpin Perserikatan Tenaga Kerja AS pada hari Senin 16 November 2020.

Biden menyambut baik dukungan para pemimpin Perusahaan dan Serikat Buruh untuk kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan vaksin COVID-19. Dikutip mantrasukabumi.com dari reuters.com pada Selasa 17 November 2020.

Biden akan mendapat warisan berupa situasi ekonomi yang parah, yang telah mengakibatkan jutaan orang kehilangan pekerjaan selama pandemi.  Dan telah menewaskan lebih dari 246.000 orang di Amerika Serikat. Kasus COVID-19 AS melonjak ketika Biden bersiap untuk menjabat pada 20 Januari.

“Kita akan memasuki musim dingin yang sangat gelap. Segalanya akan menjadi lebih sulit sebelum menjadi lebih mudah, ”kata Biden tentang pandemi COVID-19.

Biden kembali meminta pemerintahan Trump untuk bekerja sama dengan tim transisinya dalam mengatasi lonjakan kasus. “Mungkin akan Lebih banyak orang mati jika kita tidak berkoordinasi,” katanya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan, Telkomsel Bagi Hadiah Gratis Senilai 5 Juta Berikut Cara Daftarnya

Biden mendesak Kongres untuk mengeluarkan undang-undang bantuan pandemi. Pembicaraan tentang undang-undang semacam itu terhenti selama berbulan-bulan sebelum pemilihan umum 3 November 2020.

Biden bersikeras, bagaimanapun, bahwa penolakan Trump untuk menyerah tidak menghambat upaya transisinya. “Saya rasa ini lebih memalukan bagi negara daripada melemahkan kemampuan saya untuk memulai,” katanya.

Mengenai masalah ekonomi lainnya, Biden mengatakan dia berencana untuk mengejar "struktur pajak yang lebih adil" dengan perusahaan membayar bagian yang adil dan menambahkan bahwa dia ingin melihat upah minimum $ 15 per jam secara nasional.

Biden mengatakan tidak ada kontrak pemerintah akan diberikan kepada perusahaan yang tidak membuat produk di Amerika Serikat.

Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris sebelumnya mengadakan konferensi video tengah hari dengan beberapa kepala eksekutif termasuk GM General Motors Co. N Mary Barra, MSFT.O dari Microsoft Corp Satya Nadella, TGT.N Brian Cornell dari Target Corp dan GPS dari Gap Inc..N Sonia Syngal.

Baca Juga: Pencopotan 2 Kapolda Dinilai Politis, IPW: Berkaitan Bursa Calon Kapolri dan 'Geng Solo'

Dalam pernyataannya, perusahaan menyebut Biden sebagai "presiden terpilih", dan GM mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk "bekerja dengan pemerintahan baru," bukti penolakan diam-diam atas tuntutan Trump terhadap hasil pemilu.

Turut hadir juga adalah presiden AFL-CIO Richard Trumka dan ketua Service Employees International Union, United Auto Workers dan dua Serikat Pekerja besar lainnya. **

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x