Baca Juga: Sering Remehkan Covid-19, Donald Trump Akhirnya Kena Batunya
Dialog tersebut membahas bidang kerja sama lebih lanjut, seperti proyek Jaringan Bersih baru Departemen Luar Negeri dan keamanan 5G, semikonduktor, serta penyaringan investasi dan sains dan teknologi.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyebut dialog itu sebagai "tonggak penting" dan "dialog ekonomi reguler tingkat tertinggi antara AS dan Taiwan."
“Substansi terpenting bagi Taiwan dan AS adalah mengidentifikasi area spesifik tersebut untuk kita kerjakan bersama dan bagi kita untuk membuat kemajuan yang lebih konkret dan membuat kerjasama yang konkret,” katanya.
Pembicaraan pada hari Jumat, 21 November diadakan sebagian secara langsung di Washington, dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach dan menteri Taiwan tanpa portofolio John Deng, dengan peserta dari Institut Amerika di Taipei dan pemerintah Taiwan juga bergabung secara virtual.
Baca Juga: Analis Militer Sebut Armada Baru Indo-Pasifik AS Akan Timbulkan Ancaman Bagi China
Krach adalah salah satu dari dua pejabat senior Gedung Putih yang mengunjungi Taiwan tahun ini, sebulan setelah Menteri Kesehatan Alex Azar menjadi pejabat tertinggi Kabinet AS yang mengadakan pembicaraan di Taipei sejak AS mengalihkan hubungan formal dari Taiwan ke China pada 1979.
China menanggapi dengan unjuk kekuatan, menerbangkan beberapa jet tempur melintasi Selat Taiwan menuju pulau itu selama kedua kunjungan tersebut.
AS juga mulai menjual persenjataan yang lebih canggih ke Taiwan di bawah pemerintahan Trump, termasuk penjualan sistem rudal Harpoon senilai US $ 2,37 miliar yang diumumkan pada bulan Oktober.**