Menlu Jerman Kecam Pengunjuk Rasa karena Bandingkan Penguncian dengan Horor Nazi

- 23 November 2020, 07:18 WIB
demonstrasi di sekitar Jerman yang mengeluhkan pembatasan tersebut. Emmanuele Contini / NurPhoto / Getty
demonstrasi di sekitar Jerman yang mengeluhkan pembatasan tersebut. Emmanuele Contini / NurPhoto / Getty /


MANTRA SUKABUMI - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengecam pengunjuk rasa anti-topeng yang membandingkan diri mereka dengan korban Nazi, karena meremehkan Holocaust dan keberanian pejuang perlawanan.

Ada demonstrasi di seluruh Jerman atas pembatasan virus corona dengan penguncian baru diberlakukan untuk November.

Selama protes di Hanover, seorang wanita naik ke panggung dan mengatakan dia merasa "seperti Sophie Scholl," mahasiswa Jerman yang dieksekusi oleh Nazi pada tahun 1943 karena perannya dalam perlawanan.

Baca Juga: Inggris Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer COVID-19 pada Minggu Ini walau AS Belum Izinkan

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Video pidato tersebut telah dilihat lebih dari satu juta kali di media sosial, dengan banyak yang mengutuk pembicara dengan tajam.

"Siapapun hari ini yang membandingkan diri mereka dengan Sophie Scholl atau Anne Frank mengejek keberanian yang dibutuhkan untuk melawan Nazi," Maas tweeted, seperti dilasir mantrasukabumi.com dari CGTN.

"Ini meremehkan Holocaust dan menunjukkan pelupaan sejarah yang tak tertahankan. Tidak ada yang menghubungkan protes corona dengan pejuang perlawanan. Tidak ada!"

Dalam klip tersebut, seorang pelayan terlihat menginterupsi wanita di atas panggung untuk menyerahkan rompi oranye dengan visibilitas tinggi, mengatakan kata-katanya sama dengan "meminimalkan Holocaust".

"Saya tidak bekerja sebagai keamanan untuk omong kosong seperti itu," katanya sebelum digiring pergi.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x