6 Faktor Terjadinya Asam Urat hingga Alami Kelebihan Berat Badan

30 November 2020, 09:00 WIB
6 Faktor Terjadinya Asam Urat hingga Alami Kelebihan Berat Badan /Pixabay/nattanan23

MANTRA SUKABUMI - Asam urat terasa sangat menyakitkan bagi yang telah mengalami, bahkan mereka tidak menyadari bahaya dari faktor-faktor asam urat sebelum terjadi asam urat.

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya asam urat.

Faktor asam urat ini dapat terjadi kepada pria dan wanita terutama yang memasuki usia lanjut dan telah mengalami kelebihan berat badan sehingga terjadilah asam urat yang sulit disembuhkan.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Gawat, Habib Rizieq Ajak Lengserkan Jokowi dan Serbu Istana

Dilansir mantrasukabumi.com dari Healthline pada Senin, 30 November 2020, faktor terjadinya asam urat antara lain:

1. Usia dan jenis kelamin.

Pria menghasilkan lebih banyak asam urat daripada wanita, meskipun tingkat asam urat wanita mendekati pria setelah menopause.

2. Genetika.

Riwayat asam urat dalam keluarga meningkatkan kemungkinan berkembangnya kondisi.

3. Pilihan gaya hidup.

Konsumsi alkohol mengganggu pembuangan asam urat dari tubuh.

Mengonsumsi makanan tinggi purin juga meningkatkan jumlah asam urat dalam tubuh.

4. Paparan timbal.

Paparan timbal kronis telah dikaitkan dengan beberapa kasus asam urat.

5. Pengobatan.

Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh; ini termasuk beberapa diuretik dan obat yang mengandung salisilat.

Baca Juga: Ditengah Gonjang-ganjing Hasil Tes Swab Habib Rizieq, KH Said Aqil Siradj Dikabarkan Positif Corona

6. Berat badan.

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko asam urat karena ada lebih banyak pergantian jaringan tubuh, yang berarti lebih banyak produksi asam urat sebagai produk limbah metabolisme.

Kadar lemak tubuh yang lebih tinggi juga meningkatkan tingkat peradangan sistemik karena sel lemak memproduksi sitokin pro-inflamasi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler