Begini Cara Gunakan Masker yang Tepat Menurut Situasi dan Kondisi

5 Maret 2021, 12:20 WIB
Begini Cara Gunakan Masker yang Tepat Menurut Situasi dan Kondisi./* /PIXABAY

 

MANTRA SUKABUMI - Penggunaan masker saat ini sudah menjadi salah satu alat yang wajib dipakai terutama saat beraktivitas di luar rumah tentunya untuk mencegah penularan virus penyebab COVID-19.

Disiplin menggunakan masker yang benar adalah salah satu protokol kesehatan yang perlu diterapkan.

Mayarakat juga perlu mengetahui jenis masker yang cocok digunakan pada beberapa situasi dan kondisi.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Ratusan Kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, Minta Moeldoko Pulang, Andi Arief Bicara 3 Kemungkinan

Dikutip mantrasukabumi.com dari postingan Instagram Indonesiabaik.id pada Jumat, 5 Maret 2021. Berikut anjuran penggunaan jenis masker yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi.

Penggunaan masker dengan tepat perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

1. Gunakan masker yang baik, bersih dan kering.

2. Pilih masker dengan ukuran pas di wajah dan tidak longgar.

3. Cari masker dengan desain nyaman.

4. Bawa masker cadangan bersih saat aktivitas.

5. Selalu pakai masker saat bersama orang lain.

Kemudian, hindari penggunaan masker seperti:

1. Menggunakan masker yang rusak, kotor dan basah.

2. Menggunakan masker bekas pakai orang lain.

3. Tidak pas menutupi hidung hingga dagu.

4. Melepaskan masker saat dekat dengan orang lain.

5. Membuat nafas sesak.

Baca Juga: Inilah 15 Perkara yang Mengundang Bencana Besar, Salah Satunya Menyakiti Hati Ibu

Gunakan jenis masker yang tepat
Saat ini banyak beredar berbagai jenis masker, namun tidak semua layak untuk digunakan sebagai alat pencegahan dari penularan virus COVID-19.

Penggunaan jenis masker dengan bahan yang tepat akan lebih efektif dalam mencegah hal tersebut.

Apabila Anda sakit, maka wajib menggunakan masker medis. Hal tersebut wajib digunakan baik di dalam maupun di luar rumah.

Namun, jika Anda dalam keadaan yang sehat, masker kain dengan tiga lapisan bahan sudah cukup dalam memproteksi diri.

Penggunaan Masker Medis:

Masker medis memiliki ciri berbentuk segi empat dengan tali di kedua sisi. Masker ini biasanya terdiri dari dua warna, bagian dalam masker yang menempel ke hidung dan mulut berwarna putih.

Sedangkan bagian luar biasanya berwarna hijau atau biru dan bertekstur lebih kasar.

Fungsi lapisan masker bagian luar memilik kemampuan untuk mencegah cipratan benda cair masuk ke mulut dan hidung.

Baca Juga: Puluhan Kader Partai Demokrat Jaga Kediaman SBY dan AHY, Andi Arief Sebut Moeldoko Pakai Jurus Nekat

Situasinya adalah ketika berada di tempat dengan risiko infeksi tinggi dan di swmua tempat yang rentan dengan kondisi berbagahaya.

Kelompoknya adalah masyarakat yang rentan tertular virus, meliputi manula atau orang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Orang dengan mempunyai komorbiditas penyerta juga orang dengan gejala yang mengindikasikan covid-19.

Penggunakan Masker Non-Medis:

Dianjurkan menggunakan masker non-medis dengan tiga lapis kain yaitu untuk pencegahan Covid-19 diwajibkan setidaknya terdiri dari tiga material yang berbeda, dan harus memperhatikan kemudahan bernapas.

Fungsi tiga lapisan pada masker kain:

Lapisan paling dalam (hidrofilik): Menyerap droplet dari dalam (mulut atau hidung) ke luar. Contoh bahan, katun atau campuran katun

Lapisan tengah (hidrofobik): Meningkatkan filtrasi droplet dari luar ke dalam atau sebaliknya. Contoh bahan, tanpa tenun sintetis atau tahan air, polipropilena atau lapisan katun, spunbound atau during sintetis.

Baca Juga: Moeldoko Gunakan Jurus Nekad, Puluhan Kader Siaga di Kediaman SBY dan AHY Jaga Keselamatan Keduanya

Baca Juga: Tak Hanya Mampu Hilangkan Komedo, Ternyata ini 4 Manfaat Daun Jambu Biji yang Baik untuk Kesehatan Kulit

Lapisan terluar (hidrofobik): Membatasi kontaminasi droplet dari luar yang menembus ke dalam hidung/mulut. Contoh bahan, polipropilena poliester atau campuran keduanya.

1. Situasinya pada saat berada di wilayah yang dicurigai terjadi penularan meluas dan kapasitas terbatas.

Kelompoknya, masyarakat umum yang berada di tempat umum baik di kantor, pusat pembelanjaan, sekolah, dan lain sebagainya)

2. Situasinya pada tempat padat penduduk

Kelompoknya adalah penduduk yang menempati pemukiman yang padat atau di tempat penampungan.

3. Situasinya ketika berada di lokasi yang tidak memungkinkan melakukan penjagaan jarak fisik.

Kelompoknya, masyarakat yang berada di dalam transportasi umum seperti, bus, kereta api, angkot dan lain-lain.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler