Selain Atasi Stres, Menangis Juga Bisa untuk Bunuh Bakteri dan Masih Ada 8 Manfaat Lainnya

18 Maret 2021, 16:13 WIB
Andin menangis karena dituduh perempuan murahan oleh Nino, Al sadar itu karena ia tak jujur soal rahasia Soal Reyna adalah Nindi, Sinopsis Ikatan Cinta 15 Maret 2021 /

MANTRA SUKABUMI - Selain bisa atasi stres, menangis juga bermanfaat membunuh bakteri dan masih ada 8 manfaat lainnya.

Menangis adalah reaksi wajar yang muncul saat seseorang mengalami emosional seperti bersedih, marah, atau bahkan bahagia.

Namun, sebagian orang malah menahan tangis, karena takut dianggap lemah, cengeng dan lain-lain.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: 4 Manfaat Suami Peluk Istri Saat Tidur, Salah Satunya Dapat Memanjangkan Umur

Padahal menangis itu banyak manfaatnya, terutama untuk mengatasi stres dan membunuh bakteri pada mata.

Nangis juga bisa memberikan kelegaan dan menjadikan ekspresi dari emosi yang dialami, tetapi juga banyak manfaat lainnya.

Berikut 10 manfaat menangis yang dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, diantaranya:

1. Mengatasi stres

Mengatasi stres adalah salah satu manfaat menangis yang umum diketahui. Manfaat menangis dalam menanggulangi stres tidak hanya karena Anda akhirnya dapat meluapkan emosi yang terpendam, tetapi berkaitan dengan kinerja tubuh Anda.

Saat Anda menangis secara emosional, air mata yang keluar dapat mengatur mood atau suasana hati. Selain itu, menangis dapat melemaskan otot yang menegang karena stres dan memicu sistem saraf parasimpatetik yang menyeimbangkan kondisi tubuh.

2. Mengurangi rasa sakit

Baca Juga: Live Streaming RCTI Ikatan Cinta 18 Maret 2021: Andin dan Al Curiga Telah Terjadi Sesuatu pada Pak Sumarno

Siapa bilang menangis dalam jangka waktu yang lama tidak memberikan manfaat bagi kesehatan. Menangis dalam jangka waktu yang lama mampu mengurangi mengurangi rasa sakit secara emosional dan fisik.

Hal ini disebabkan karena menangis dapat mengeluarkan hormon oksitosin dan endorfin. Hormon oksitosin dapat menenangkan dan hormon endorfin membuat tubuh merasa kebas atau tidak merasakan sakit yang dialami.

3. Menyeimbangkan emosi

Riset menunjukkan bahwa manfaat menangis lainnya adalah untuk menyeimbangkan emosi. Menangis membantu tubuh untuk mengatasi emosi positif atau negatif yang kuat yang dialami.

4. Menenangkan diri

Manfaat menangis yang juga dikenal adalah untuk menenangkan diri. Menangis mengaktivasi sistem saraf pusat parasimpatik yang membantu tubuh untuk beristirahat. Namun, efeknya baru dapat dirasakan ketika Anda telah menangis selama beberapa menit.

5. Memperbaiki suasana hati

Jangan tahan tangisan yang ingin dikeluarkan, karena manfaat menangis dipercaya dapat meningkatkan mood. Ketika Anda sedang menangis, Anda akan menarik banyak napas yang cepat yang dapat mengatur dan menurunkan suhu otak.

Baca Juga: Soal Islah dengan Kubu KLB Sibolangit, Hinca Panjaitan: Jangankan Islah, Bertemu pun Tak Mau

Suhu otak yang lebih sejuk akan mampu membuat pikiran dan tubuh lebih baik yang akhirnya dapat meningkatkan suasana hati Anda.

6. Membantu untuk mengatasi kesedihan

Rasa duka karena ditinggalkan orang-orang yang di kasihi atau kehilangan sesuatu yang berharga dapat menimbulkan rasa sedih, marah, bersalah, dan kebas. Menangis merupakan salah satu proses yang perlu dialami untuk mengatasinya.

Manfaat menangis adalah untuk membantu Anda melalui rasa kehilangan dan sedih yang dialami, tetapi apabila kesedihan yang dialami berkepanjangan dan menganggu aktivitas sehari-hari, maka konsultasikanlah ke psikolog, psikiater, atau konselor.

7. Meningkatkan penglihatan

Sebenarnya setiap Anda berkedip, terdapat air mata yang disebut air mata basal, yang membantu untuk melembabkan mata dan menghindari membran mukus pada mata mengering.

Mata yang lembab akan membantu Anda untuk melihat dengan jelas, ketika membran pada mata mengering maka penglihatan akan menjadi kabur.

8. Melawan bakteri

Manfaat menangis yang tidak kalah dari manfaat-manfaat menangis lainnya adalah untuk membunuh bakteri dan menjaga kebersihan mata. Hal ini karena air mata mengandung cairan lysozyme.

Baca Juga: Miris, Lagu Sabyan Gambus 'Sapu Jagat' Jadi Bahan Bulan-bulanan Netizen: Gak Mau gak Suka Gelay

Cairan lysozyme merupakan senyawa antibakteri yang dapat menurunkan risiko terinfeksi bakteri-bakteri yang digunakan dalam teror biokimia, seperti antraks, dan sebagainya.

Jadi, bila Anda merasakan suatu emosi tertentu yang memicu tangisan, Anda tidak perlu menahannya karena manfaat menangis lebih banyak daripada kerugiannya.

Manfaatnya antara lain mengatasi stres, mengurangi rasa sakit, menyeimbangkan emosi, menenangkan diri. Selain itu bisa memperbaiki suasana hati, membantu mengatasi rasa sedih, detoks tubuh, meningkatkan penglihatan, dan melawan bakteri.

9. Membantu bayi untuk bernapas

Selain membantu bayi tertidur, manfaat menangis lainnya adalah membantu bayi untuk bernapas sesaat setelah keluar dari rahim ibunya. Tangisan bayi yang paling pertama berfungsi membantu paru-paru bayi beradaptasi dengan udara di luar.

Bayi perlu untuk beradaptasi karena sebelumnya, bayi mendapatkan oksigen dari tali pusar. Ketika bayi sudah keluar dari kandungan, maka si Kecil harus bisa bernapas dengan sendirinya.

Manfaat menangis bagi bayi juga untuk mengeluarkan cairan-cairan berlebih dari mulut, hidung, dan paru-parunya.

10. Membantu bayi tertidur

Manfaat menangis bagi bayi tidak hanya sekedar untuk mengekspresikan rasa lapar, dan kebutuhan lainnya, tetapi juga dapat membantu bayi untuk tertidur dengan lebih baik.

Studi menunjukkan bahwa menangis dengan waktu sewajarnya mampu menambah jumlah waktu tidur bayi dan mengurangi tingkat bayi terbangun di malam hari. Tangisan bayi yang digunakan untuk membantu bayi tertidur juga ditemukan tidak menambah stres pada bayi ataupun mengganggu hubungan antara orangtua dan bayinya.

Untuk bayi, menangis membuat bayi membantu bayi tertidur dan membantu bayi untuk bernapas pertama kali.

Namun, jika menangis dilakukan secara terus-menerus dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka konsultasikanlah ke psikolog, psikiater, atau konselor.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler