Perlu Diketahui, Berikut 7 Jenis Penyakit Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai

5 April 2021, 15:55 WIB
Perlu Diketahui, Berikut 7 Jenis Penyakit Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai./ //PIXABAY/Victoria_Borodinova

MANTRA SUKANUMI - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit ini bisa dialami oleh semua jenis usia, termasuk anak-anak.

Lantas, apa saja jenis penyakit jantung yang sering menyerang anak-anak?. Bahkan, penyakit jantung pada anak sering kali membutuhkan perhatian lebih serius.

Pada beberapa kasus, penyakit jantung pada anak biasanya sudah terdeteksi sejak lahir. Meski, sebagian bisa berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Fahri Hamzah Tanggapi Kehadiran Presiden Jokowi di Pernikahan Atta dan Aurel: Orang Persoalkan Keadilan

Berikutujuh penyakit jantung yang sering menyerang anak-anak, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Senin, 5 April 2021.

1. Penyakit murmur jantung

Penyakit jantung pada anak yang terakhir adalah murmur. Kondisi ini ditandai oleh munculnya suara mendesing dari sirkulasi darah yang mengalir melalui ruang (bilik) atau katup jantung.

Keadaan tersebut biasanya tidak terlalu bermasalah, bisa terjadi karena demam atau kekurangan darah. Meski, kondisi yang sama juga dapat mengindikasikan adanya gangguan lebih serius, misalnya jantung koroner akibat penyumbatan pembuluh darah oleh timbunan lemak.

2. Aritmia

Meski umumnya menyerang lansia, aritmia juga bisa terjadi pada anak, lho. Kondisi tersebut ditandai dengan ritme atau irama jantung yang tidak normal, bisa lebih cepat atau terlalu lambat. Hal ini dapat mengganggu kinerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Aritmia pada anak bisa berupa takikardia (detak jantung cepat), bradikardia (detak jantung lambat), atau gabungan dari keduanya. Anak yang mengalami kondisi tersebut biasanya sering mudah lelah, lemah, pusing, dan sulit makan.

Baca Juga: Mengejutkan, Terduga Teroris Belajar Ilmu Kebal Ke Sukabumi, Nama Abah Popon Jadi Sorotan

3. Perikarditis

Perikarditis terjadi ketika kantong atau selaput tipis yang mengelilingi jantung (perikardium) mengalami peradangan akibat infeksi. Jumlah cairan di sekitarnya ikut meningkat, hingga berpotensi mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Perikarditis bisa dipicu oleh bakteri, trauma dada, gangguan jaringan ikat, atau riwayat operasi untuk mengatasi penyakit jantung koroner.

4. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan (congenital heart disease) biasanya sudah muncul dan terdeteksi sejak lahir. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kelainan pada organ jantung.

Dari beberapa jenis penyakit jantung bawaan, gangguan yang sering diidap anak adalah penyempitan katup aorta (pembuluh arteri terbesar) yang dapat membatasi aliran darah, serta sindrom hipoplastik, kondisi di mana jantung bagian kiri tidak berkembang dengan baik.

Penyakit jantung bawaan mungkin bisa memicu efek jangka panjang pada kesehatan anak. Pada kasus yang parah, transplantasi jantung perlu dilakukan agar anak bisa bertahan hidup. Beberapa anak yang mempunyai penyakit jantung bawaan membutuhkan pengobatan seumur hidup.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 5 April 2021: Papa Surya Tersiram Air Panas, Andin Kritis

5. Infeksi virus

Selain memicu gangguan pada sistem pernapasan, infeksi virus juga dapat memengaruhi kesehatan jantung. Hal tersebut bisa menyebabkan miokarditis, yaitu peradangan pada otot jantung bernama miokardium.

Saat ini terjadi, kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi berkurang, infeksi virus pada jantung adalah kasus yang jarang terjadi, akan tetapi bisa membahayakan.

Gejalanya pun mirip seperti flu biasa, termasuk kelelahan, sesak napas, hingga munculnya rasa tidak nyaman di sekitar dada.

6. Penyakit Kawasaki

Kawasaki adalah penyakit langka yang sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak. Menurut American Heart Association, Kawasaki merupakan penyebab utama gangguan jantung pada 1 dari 4 anak, kebanyakan berusia di bawah lima tahun.

Penyakit tersebut dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di kaki, tangan, bibir, mulut, dan tenggorokan. Pembengkakan kelenjar getah bening dan demam tinggi juga bisa terjadi. Belum jelas apa yang dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit ini.

Baca Juga: Sukses Gelar Pesta Pernikahannya, Atta Halilintar dan Aurel Kompak Ucapkan Terima Kasih

 Baca Juga: Terkena Musibah, Marion Jola dan Andmesh Kamaleng Panjatkan Doa untuk Tanah Kelahiran NTT

7. Aterosklerosis

Penyakit jantung pada anak berikutnya adalah aterosklerosis, yaitu kondisi di mana pembuluh darah arteri terdapat plak yang menumpuk dari kolesterol. Penumpukan tersebut membuat arteri menjadi kaku dan menyempit.

Sirkulasi darah akan terganggu, dan jantung dipacu bekerja lebih keras untuk memompanya. Pembekuan darah juga rentan terjadi, hingga akhirnya berpotensi menimbulkan infark miokard (serangan jantung).

Obesitas dan diabetes adalah dua penyakit yang bisa meningkatkan risiko aterosklerosis, rentan dialami oleh anak yang memiliki orangtua dengan riwayat kondisi serupa. Maka dari itu, anak yang mempunyai orangtua dengan riwayat diabetes sangat disarankan untuk rutin melakukan screening. Itulah beberapa penyakit jantung pada anak yang perlu ibu tahu.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler