Inilah Akibat Jika Terlalu Sering Makan Seblak, Bisa Terkena Penyakit Stroke hingga Penyakit Bahaya Lainnya

5 Mei 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Seblak. /Tangkap layar YouTube.com/Jessica Jane

MANTRA SUKABUMI - Jajanan seblak sangat sering kita jumpai di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Jawa Barat.

Seblak sendiri merupakan makanan favorit yang biasa disantap dengan berbagai macam toping yang membuat cita rasa seblak menjadi nikmat dan lezat.

Akan tetapi ada bahaya akibat terlalu sering makan seblak bagi kesehatan, anda bisa terkena penyakit stroke hingga penyakit bahaya lainnya.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Resmi Dipersunting Fero Walandouw, Cita Citata Melepas Masa Lajang: Alhamdulillah Sah

Seblak memang jadi jajanan favorit, karena rasanya yang pedas dan dapat membuat siapapun yang mencicicpinya ketagihan, terlebih banyak varian atau toping yang disajikan dalam satu porsi seblak.

Akan tetapi seblak yang terlalu pedas dapat menyebabkan daya tahan tubuh kurang dan dapat memicu berbagai penyakit yang berbahaya.

Hal itu karena tidak setiap rasa pedas yang terkandung di dalam seblak bisa diterima tubuh, apalagi lambung kita.

Maka dari itu, kenali bahaya apa saja yang ada pada Seblak dan penyakit apa saja. Berikut telah mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber bahaya dan penyakit dari sering makan seblak:

Baca Juga: Donald Trump Dilarang Masuk ke Banyak Platform Media Sosial, tapi Kini Ia Luncurkan Situs Khusus Miliknya

-Bahaya Makan Seblak yang Terlalu Pedas

Seperti yang kita tahu, terlalu banyak makan pedas bisa membuat kita diare.Belum lagi, capsaicin, bahan aktif yang membuat cabai terasa pedas, bisa menyebabkan lapisan dalam organ pencernaan atau mukosa lambung dan usus mengalami inflamasi atau peradangan.

Jika terus dikonsumsi dalam jumlah banyak, komponen ini bisa merusak organ pencernaan.

Peradangan yang terjadi di jaringan organ pencernaan inilah yang juga membuat Anda merasakan sakit perut.

Pada orang tertentu, terlalu banyak makan pedas juga bisa menyebabkan terjadinya heartburn.

Capsaicin juga bisa menyebabkan terjadinya iritasi di usus kecil, sehingga mempercepat proses pencernaan.

Akibatnya, saat seharusnya ada penyerapan air di usus besar, hal ini tidak terjadi, sehingga air tetap keluar bersama dengan sisa produk pencernaan atau feses.

Baca Juga: Joe Biden Targetkan 70 Persen Orang Dewasa Amerika Serikat Dapatkan Satu Dosis Vaksin Covid-19 Sebelum 4 Juli

- Sodium, Ancaman Tersembunyi Saat Makan Seblak

Rasa gurih dan asin yang ada pada garam dan penyedap rasa lainnya datang dari sodium atau natrium.

Jika sudah sering makan seblak, Anda pasti paham betapa gurihnya makanan ini.Dalam jumlah yang cukup, sodium memang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun jika terlalu banyak, sodium akan meningkatkan risiko kita terkena berbagai kondisi di bawah ini.

-Tekanan darah tinggi atau hipertensi

-Stroke

-Gagal jantung

-Osteoporosis

-Kanker lambung

-Penyakit ginjal

-Batu ginjal

-Pembengkakan otot jantung

-Pusing

 Baca Juga: Mahfud MD Beri Wejangan Said Didu Soal Kemenangan Manchester City, Netizen: Satirenya Dapat

Terlalu banyak mengonsumsi sodium juga akan berpengaruh pada penampilan Anda.

Sodium akan menahan air di tubuh, sehingga tubuh akan terlihat lebih besar atau bengkak dan terjadi kenaikan berat badan.

- Sebagian Besarnya Karbohidrat, Bahaya Makan Seblak yang Sering Tak Disadari

Bahaya makan seblak lain yang sering tidak disadari adalah betapa tidak seimbangnya kandungan gizi dan nutrisi yang ada di dalam seporsi seblak.

Kerupuk, mie, makaroni, bakso, sosis, hingga kwetiau semua dimasukkan menjadi satu dalam masakan ini.

 

Baca Juga: Kalah Pamor, Iis Dahlia Tersudut dengan Penampilan Duta Sheila On 7 Nyanyi di Hajatan Gunakan Orgen Biasa

Sadarkah Anda jika semua itu tinggi akan karbohidrat? Padahal, makanan yang ideal dan sehat seharusnya tidak hanya terdiri dari karbohidrat, tapi juga protein, serat, dan lemak.

Karbohidrat memang dibutuhkan sebagai sumber energi. Namun tidak dalam jumlah yang terlalu banyak.

Belum lagi, makanan berkarbohidrat, memiliki jumlah kalori yang juga tinggi. Terlalu banyak asupan kalori bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, karbohidrat dalam jumlah berlebih juga bisa meningkatkan kadar gula darah Anda. Akibatnya, risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun akan meningkat.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler